PEMBIMBING PERJANJIAN LAMA KEJADIAN-ESTER

TUGAS
LAPORAN BACA
Buku  “PENGANTAR PERJANJIAN LAMA
KEJADIAN S/D ESTER
Karangan FERRY SIMANJUNTAK


UNTUK MELENGKAPI MATA KULIAH
PENGANTAR PERJANJIAN LAMA


DOSEN : FERRY SIMANJUNTAK


DIBUAT OLEH
ROSPITA PARDEDE

2019

Saya sudah membaca buku yang berjudul  “PENGANTAR PERJANJIAN LAMA KEJADIAN S/D ESTER”, karangan Dr. Ferry Simanjuntak, tebal halaman 200 halaman, dari tanggal 28 Januari 2019 s/d 31 Januari  2019.
Buku yang saya baca ini sangat baik isinya dan mudah di pahami, ada beberapa point yang dianggap penting dari buku tersebut sebagai berikut : Sejarah PL adalah sejarah kehidupan yang nyata, termasuk kisah-kisah mujizat di dalamnya , menyeberang laut Teberau, Yunus di perut ikan.
Dua Kanon:
Ibrani : Tuntas 407sM oleh Ezra, Luk. 24:44
Taurat Musa, nabi-nabi, kitab Mazmur (24 kitab), Mat. 23:35 T.  Yesus  menyebut dua pembunuhan: Kej. 4:8 & 2 Taw. 24:20-21.

YUNANI : Septuaginta (LXX), diterjemahkan ke dalam B. Yunani abad 2 sM oleh 70 ahli di kota Aleksandria (Mesir) 39 Kitab (Pentateukh, Sejarah, Syair, Nabi-nabi Besar, Nabi-nabi Kecil) Kitab-kitab Apokrif

Penjelasan: Kej. 3:15, 21. Paskah Kel. 12:5-7 – 1 Kor. 5:7b, bagamana Yesus disembelih sebagi anak domba paskah dijelaskan dalam Yes. 53. Pengorbanan Yesus harus diterapkan secara pribadi Kel. 12:8, Sistem korban PL hanya bayangan – hakekatnya datang dalam diri Tuhan Yesus. Kol. 2:16-17; Ibr. 10:1, 12.

David L beker memberikan beberapa Alasan pentingnya memperlajari perjanjian lama yaitu:
1.      Perjanjian lama merupakan Alkitab Yesus Kristus,
2.      Perjanjian lama sering di kutip oleh pegenai nulis perjanjian baru.
3.      Perjanjian lama merupakan dasar untuk memahami perjanjian Baru
4.      Baik perjanjian lama maupun perjanjian baru, menyatakan mengenai Allah yang Esa.
5.      Perjanjian lama dan perjanjian baru merupakan firman Allah.
6.      Perjanjian lama mengandung sastra yang indah,termasuk termasyur,seperti cerita yusuf ,Rut, Daud,Elisa,yunus,Ester  dan puisi seperti Ayub, Mazmur,Yesaya dll

Perbedaan Kanon Ibrani dan Yunani
Ada 2 macam susunan yaitu : susunan kanon Ibrani terdiri dari 24 kitab, kanon Yunani
Bagi org Yahudi Pentateukh sangat berotoritas , seolah-olah melebihi otoritas kitab nabi-nabi, Pada masa pembuangan pentateukh biasanya dibaca sampai habis tiga tahun
Sementara kitab-kitab lain di baca secara tidak sistematis. Kesatuan Pentateukh:
1) Berdasarkan isi
2) Berdasarkan penulis

KEJADIAN (beresyit)

Kitab kejadian adalah kitab pertama dalam Alkitab, dalam bahasa Ibrani disebut beresyit yang artinya pada mulanya, yaitu kata pembuka kitab itu. Kitab kejadian menceritakan awal (permulaan) dari segala sesuatu, yakni :
-          Permulaan alam semesta  (kejadian 1:1)
-          Permulaan hidup manusia  ( kej 1:27)
-          Permulaan pernikahan  (kej 1:28)
-          Permulaan hari sabat (kej 2:2,3)
-          Permulaan dosa  ( Kej 3:6))
-          Permulaan rencana keselamatan (kej 3:15)
-          Permulaan peradaban ( kej 4:17)
-          Permulaan suku bangsa dan bahasa ( kej 11:9)
Kitab Kejadian mengajarkan kebenaran dengan menceritakan kisah-kisah, bukan dengan memberikan pelajaran dalam bentuk yang lebih formal. Kisah-kisah yang diceritakan bersifat sangat manusiawi. Tidak ada upaya untuk menutup-nutupi fakta, bahkan pahlawan-pahlawan besar sekalipun digambarkan apa adanya. Semua kisah diceritakan dengan penuh keagungan dan dengan gaya yang mengharukan.


TABLET THEORY ATAU COLOPHON THEORY
Tablet
Riwayat/
Silsilah
Permulaan
Naratif
Kolofon
1
Penciptaan alam semesta
1:1
1:2-2:3
“riwayat langit dan bumi pada waktu diciptakan.” 2:4
2
Bumi dan langit
2:4
2:5-4:26
“riwayat Adam.” 5:1
3
Adam sampai Nuh
5:1-32
6:1-8
“riwayat Nuh.” 6:9
4
Nuh sampai Sem, Ham, dan Yafet
6:9-10
6:11-9:29
“riwayat Sem, Ham, dan Yafet, anak-anak Nuh.” 10:1
5
Keturuanan Sem, Ham, dan Yafet
10:1-32
11:1-9
“riwayat Sem.” 11:10
6
Sem sampai Terah
11:10-26
tanpa naratif
“riwayat Terah.” 11:27
7
Terah sampai Abraham
11:27
11:28-25:11
“riwayat putra Abraham, Ismael.” 25:12
8
Keturunan Ismael
25:13-18
tanpa naratif
“riwayat putra Abraham, Ishak.” 25:19
9
Abraham sampai Ishak
25:19
25:20-35:29
“riwayat Esau.” 36:1
10
Keturunan Esau
36:2-5
36:6-8
“Esau.” 36:9
11
Keturunan Esau
36:10-37:1
tanpa naratif
“riwayat Yakub.” 37:2
Yusuf
tanpa silsilah
37:2-50:26
tanpa kolofon

Survei : Kejadian dengan sendirinya terbagi atas dua bagian utama
Ps 1-11 : PENCIPTAAN & PENYEBARLUASAN BANGSA-BANGSA
Penciptaan : (ps 1-2)
Kejatuhan: (ps 3)
Dosa menjalar dalam Keluarga: Kain & Habel: (ps 4-5)
Dosa menjalar dalam masyrakat(ps 6-10)
Dosa menjalar  dalam Perserakan bangsa-bangsa (ps 11).

Ps 12-50 – PERMULAAN BANGSA ISRAEL
Panggilan Abraham, Lahirnya Ishak, Lahirnya Yakub, Lahirnya 12 suku Israel
Kisah Hidup Yusuf & Masuknya bangas Israel di Mesir.

Pesan & Penerapan
selalu membawa dampak dalam segala aspek kehidupan (pribadi, keluarga, masyarakat dan bangsa-bangsa), Allah tidak membiarkan dosa:
Allah menyediakan anugerah pengampunan
Allah menghukum mereka yang tidak bertobat
Allah memanggil orang untuk beriman – iman adalah proses bgm terus mempercayai Allah seperti Abraham – iman kadang bersifat mencipta dari yang tidak ada menjadi Ada, seperti: Abraham, Yakub dengan domba-dombanya
Tuhan membentangkan kisah tokoh tertentu sebagai bayangan Yesus

KITAB KELUARAN

Bahasa Yunani, eksodus, “keluar”, yang berkaitan dengan keluarnya Bangsa Israel dari Mesir (Kel. 19:1). Bahasa Ibrani, we’elle syemot, yang berarti “inilah nama-nama” (Kel. 1:1). Keluarnya Israel dari Mesir adalah gambaran (bayangan) akan keluarnya kita dari dosa, kerajaan Iblis, keduniawian dan keakuan dan masuk kepada berkat, Kerajaan Allah, kemenangan dan hidup kekal

ISI RINGKASAN,
Riwayat Musa (1-3), Panggilan Musa (3-4),  
Sepuluh Tulah (5-14)
Perjalanan ke Sinai (15-24) (I Kor. 10:1-2),
Mendirikan Kemah Musa/Suci (25-40)

Pesan & Penerapan
Rencana Allah adalah agar Israel menjadi kerajaan imam – namun karena penyembahan berhala (Kel. 32-34), di kemudian hari panggilan itu diberikan kepada suku Lewi karena mereka yang membela kekudusan Tuhan (Kel. 32:25-29). Jagalah panggilan hidupmu, ingat bahwa Esau pun bisa kehilangan panggilan hidupnya (Kej. 25:29-34; Ibr. 12:16-17) – manusia terbagi dalam tiga kelompok: short view, long view, dan eternal view. Keluaran menyediakan gambaran penebusan yang dilakukan oleh Tuhan Yesus melalui peristiwa anak domba paskah (Kel. 12-14; 1 Kor. 5:7), artinya penebusan dosa tidak diperoleh dengan mudah melainkan melalui suatu pengorbanan yang mahal, yaitu pengorbanan nyawa Tuhan Yesus sendiri. Itu sebabnya Tuhan Yesus harus menanggung begitu banyak penderitaan dan mati dengan cara yang sangat terkutuk di kayu salib (Gal. 3:13). Kematiannya menyediakan jalan penebusan yang sempurna bagi kita, karena dilakukan hanya satu kali untuk selama-lamanya (Ibr. 10:12-14). Sama seperti Israel sekali keluar dari Mesir mereka selama-lamanya tidak akan pernah kembali lagi ke Mesir. Allah mencukupi kebutuhan umat-Nya. Sama seperti Israel dipelihara oleh Allah dengan memberikan manna dan burung puyuh selama 40 tahun, demkianlah pemeliharaan Allah selalu bersifat berkelanjutan pada kita (Baca Yosua 5:12; I Raja-raja 17:2-9). Karena itu, jangan kuatir tentang apa pun juga (Mat. 6:33) (Mzm. 37:25-26). Allah memberikan perlakukan yang berbeda kepada umat-Nya (Mal. 3:18). Israel tinggal di tengah-tengah orang Mesir tetapi tidak terkena tulah (Kel. 8:20-24; 9:6, 25-26; 11:2-3; 12:29-30). Walau seribu rebah di sisiku, Kau tetaplah Allah penolongku. Walau sepuluh ribu rebah di kananku takkan ku goyah sbab Yesus sertaku.

IMAMAT

Keluaran mencatat bagaimana Israel dibebaskan Bahasa Ibrani adalah wayyiqra yang artinya “Ia memanggil” (Im. 1:1). Sebutan imamat untuk kitab ini berasal dari terjemahan bahasa Latin Leviticus yang artinya “Kitab untuk orang Lewi” atau “Kitab mengenai imam-imam.”  Walaupun demikian, kitab ini bukan khusus ditujukan hanya kepada orang Lewi saja tetapi seluruh umat Tuhan secara keseluruhan. Hanya tanggung jawab untuk mengajarkan firman Tuhan Itu diberikan terutama di atas pundak para Imam dan kepala keluarga (orang tua).  dari Mesir, menerima hukum Allah, dan membangun Kemah Suci sesuai dengan pola Allah dan diakhiri dengan datangnya Yang Kudus untuk tinggal di dalam Kemah Suci yang baru saja didirikan itu (Kel 40:34), Imamat berisi pengarahan tentang menjalani kehidupan yang kudus. Pengarahan ini diberikan selama 2 bulan di antara selesainya pembangunan Kemah Suci (Kel 40:17) dan keberangkatan Israel dari Gunung Sinai (Bilangan 10:11).



Isi Ringkas
Pasal 1-18 adalah bagian yang menjelaskan tentang dasar persekutuan dengan Allah, yaitu korban.
Pasal 19-27 adalah bagian yang menjelaskan tentang kehidupan yang kudus. (Dalam perkawinan/rumah tangga, agraria, bisnis, keluarga, relasi sosial).

Pesan & Penerapan
Ada tingkat-tingkat kekudusan
1.      Imam Besar
2.      Imam P.Ibadah
3.      Suku Lewi
Ketaatan pada firman/hukum Allah adalah jalan untuk mengalami berkat sebaliknya ketidaktaatan mendatangkan kehancuran  Contoh: ketaatan pada tahun Sabat & Yobel (Im. 25:3-4; 10 – Berkatnya 3x lipat Im. 25:20-22). Penerapan- Berkat yang diberikan Tuhan pada kita ada dua yaitu: BENIH untuk ditabur dan ROTI untuk di makan (2 Kor. 9:10). Benih itu harus ditabur:
- Pada orang miskin (Mat. 5:6)
- Pada hamba-hamba Tuhan (Gal. 6:6; I Tim 5:17)
- Untuk perluasan Kerajaan Allah (Kel. 35:20-21)

APA ITU UANG ?
Uang adalah hasil dari penggunaan: waktu, tenaga, pikiran, keahlian (talenta), relasi dll.
Artinya: mempersembahkan uang sama dengan mempersembahkan hidup kepada Tuhan


KITAB BILANGAN

Nama Kitab: Bahasa Ibrani, be midbar yang artinya “di padang gurun” atau “di daerah liar”. Bahasa Yunani arithmoi yang artinya “bilangan, cacah jiwa, sensus jiwa”.
Alasan: 2 kali terdapat sensus,
Kel 40:17 – tgl 1 bulan pertama tahun kedua
Bil 1:1       - tgl 1 bulan kedua tahun kedua
Sensus pertama dilakukan selang 1 bulan setelah Kemah Suci didirikan.

Isi kitab: Menceritakan sejarah Israel dari bulan ke-2 tahun ke-2 (1:1) sampai bulan ke-10 tahun ke-40 (Ul 1:3) – Kitab ttg masa 38 thn.
Peristiwa
Tanggal
Ayat
Orang Israel meninggalkan Mesir
Tanggal 15 bulan 1 tahun 1
Bil. 33:3; Kel. 12:2
Tiba di padang gurun Sinai
Bulan ke 3 tahun 1
Kel. 19:1
Kemah Suci didirikan
Tanggal 1 bulan 1 tahun 2
Kel. 40:17
Permulaan kisah kitab Bilangan
Tanggal 1 bulan 2 tahun 2
Bil. 1:1
Kisah kitab Bilangan selesai dan dimulai Khotbah Musa dalam Kitab Ulangan
Tanggal 1 bulan 11 tahun 40
Ul. 1:3

ISI RINGKASAN
- Persiapan keberangkatan: Di Sinai (1-12)
- Di Kadesy & Padang Gurun Paran (13-22:1)
- Di Dataran Moab (22:2 ; – 32)
- Hal-hal lain (33-36)

Pesan & Penerapan
Tidak adanya iman dan ketaatan menciptakan kemandegan (kemandulan) dalam segala segi kehidupan. Lihat sensus mereka. Karena itu, jagalah iman dengan baik: ingat iman dipengaruhi dari apa yang kita dengar (Rm. 10:17), apa yang kita dengar akan menentukan apa yang kita imani. Seluruh bangsa itu mendengar hal-hal yang negatif yang disampaikan 10 pengintai dan itu menciptakan nasib mereka kemudian.

Suku
Sensus Lama
Sensus Baru
Turun
 Naik
Ruben
46.500
43.730
6%
-
Simeon
59.300
22.200
63%
-
Gad
46.650
40.500
11%
-
Yehuda
74.600
76.500
-
2,5%
Isakhar
54.400
64.300
-
18%
Zebulon
57.400
60.500
-
5,5%
Efraim
40.500
32.500
29%
-
Manasye
32.200
52.700
-
63%
Benyamin
35.400
45.600
-
29%
Dan
62.700
64.400
-
2,5%
Asyer
41.500
53.400
-
28%
Naftali
53.500
45.400
15,14%
-
Jumlah
603.550
601.730

Buanglah keluh kesah (sungut-sungut). Israel berulang kali mengeluh kepada Tuhan:
1.      Mengeluh karena bosan makan manna. Keluhan mereka membuat Musa merasa penat (Bil. 11).
2  mengeluh terhadap pemimpin (Bil. 12)
3.  mengeluh karena raksasa-raksasa di Kanaan  (Bil. 13-14)
4. mengeluh karena air (Bil. 20)
5. mengeluh karena tidak tahan dalam perjalanan pengembaraan (Bil. 21:1-6)


ULANGAN

Bahasa Ibrani”devarim” (kata-kata). Kitab itu mulai dalam bahasa Ibrani Eleh ha-devarim, kata-kata Musa yang diperintahkan kepadanya oleh Tuhan untuk disampaikan kepada bangsa Israel sebelum mereka masuk ke Tanah Perjanjian. Kitab itu dimulai tanggal 1, bulan 11, tahun 40 dari perjalanan dalam padang gurun (Ul. 1:3). Tujuh puluh hari kemudian, pada tanggal sepuluh bulan pertama mereka menyeberang sungai Yordan (Yos. 4:19).

Isi Alkitab
Merupakan khotbah perpisahan Musa (yang waktu itu berusia 120 tahun). Khotbah ini ditujukan pada generasi baru yang lahir di padang gurun. Musa mengingatkan generasi baru tentang hal yang penting, yaitu: ketaatan. Juga agar generasi baru dapat belajar dari pengalaman bapak-bapaknya yang menyedihkan (Bilangan).

Tema
Berita utama dalam Kitab Ulangan adalah “Jangan lupa!” (Ul. 4:9). Tuhan sangat tahu bahwa Bangsa Israel perlu diingatkan! Mereka diperingatkan Tuhan untuk ingat perjanjian, dengan Abraham, Ishak dan Yakub dan juga perjanjian dengan nenek moyang mereka di bukit Sinai (Ul. 6:17-18). – Janji itu meliputi: Mesias, Tanah kanaan, & Keturunan, Selain itu, mereka juga diperingatkan untuk belajar dari sejarah orang tua mereka yang gagal. Paulus berkata semuanya itu menjadi pelajaran bagi kita (1 Kor. 10:12).

Strutur Kitab
Khotbah I :      Sejarah – Ingat masa lalu (1-4:43)
Khotbah  II :   Hukum-hukum Allah – Hiduplah dalam kebenaran (4:44; - 26:19)
Khotbah III :   Persiapan untuk masa depan (27-34)


KITAB YOSUA
Penulis, kitab ini dinamakan Yosua karena Yosua merupakan tokoh utamanya. Tradisi Yahudi mengatakan kitab ini ditulis oleh Yosua, walaupun ada sisipan dari penulis lain.
Susunan kitab Yosua
-          Memasuki Kanaan (1-5)
-          Menaklukkan Kanaan (6-12)
-          Menduduki Kanaan (13-22)
-          Pesan Penutup (23-24)
Memasuki Kanaan
Di situ Israel menyeberangi Sungai Yordan, mereka tidak dapat mengelak untuk berkonfrontasi dengan semua penguasa Kanaan (gagah perkasa, bersenjatakan kereta perang besi, bala tentara besar yang lengkap persenjataannya) – Sampai jaman Saul orang Israel belum dapat membuat senjata (Hak. 5:8). Dengan kata lain menyeberangi Yordan berarti mempertaruhkan semua miliknya dalam peperangan, tanpa kemungkinan untuk mundur, dan dengan resiko akan kehilangan segala-galanya.
Menaklukkan Kanaan
- Kejatuhan Yerikho
- Dosa Akhan
- Menumpas negeri Ai
- Setelah dosa dibereskan, Israel berhasil mengalahkan orang-orang Ai

Menduduki Kanaan
Ps 13-19 – Pembagian Kanaan
Pada zaman Yosua masih ada wilayah yang belum diduduki (Ps 13:1-6) Baru pada zaman Daud seluruh Kanaan ditaklukkan. Maksud disisakannya bangsa-bangsa tersebut (Hak 3:1-2). Kemudian diadakan pembagian wilayah kepada segenap suku Israel. Pembagian wilayah ini tentu membutuhkan kepemimpinan yang tangkas dan cerdas.

Ps 21 – Kota bagian suku Lewi
Kepada suku Lewi diberikan 48 kota dengan daerah sekitarnya. Kota-kota tersebut tersebar di antara suku-suku bangsa Israel.Maksud Tuhan menyebarkan orang Lewi di antara suku-suku lainnya ialah untuk memelihara iman orang Israel di Kanaan.

Ps 22 – Mezbah kesaksian
Sebelumnya Tuhan memberikan perintah bahwa hanya ada satu mezbah saja, yaitu mezbah korban di Kemah Suci. Tetapi suku Ruben, Gad dan setengah suku Manasye membuat mezbah kesaksian.

Pesan Penutup
Ps 23-24 – Pelayanan terakhir Yosua, Ke-2 pasal penutup menceritakan pelayanan terakhir Yosua yang sekarang sudah lanjut usia. Ia memberikan tiga amanat:
1.      Mereka harus berpegang teguh pada firman Tuhan (23:6)
2.      Mereka harus senantiasa waspada mengasingkan diri dari bangsa-bangsa Kanaan (23:7)
3.      Mereka harus senantiasa berpaut pada Tuhan dengan kasih yang sesungguhnya (23:8-11)
Amanat itu ditutup dengan sebuah tantangan dan teladan dari kehidupan Yosua sendiri (24:15)

Pesan Penerapan
Allah setia untuk menggenapi janji-janji-Nya, seperti pada Israel untuk memberi tanah Kanaan, Kehidupan orang Kristen selalu diwarnai peperangan rohani, seperti pada zaman Yosua yang menaklukkan 31 raja, Kemenangan dalam peperangan rohani ditentukan oleh adanya kekudusan/Tuhan berpihak pada kita atau tidak.

KITAB HAKIM-HAKIM

Nama Kitab Bahasa Ibrani sopetim. Hakim-hakim adalah julukan yang diberikan kepada mereka yang memimpin Israel pada periode setelah Yosua sampai Samuel. Hakim-hakim adalah pembebas atau pelepas yang dibangkitkan Tuhan untuk melepaskan Israel dari penindasan dan untuk menegakkan keadilan.

Kurun Waktu
Kisah yang ditulis dalam Kitab Hakim-hakim setidaknya berlangung antara 300 - 410 tahun. Masa antara kematian Yosua s/d Yefta saja telah berlangsung selama 300 tahun (Hak. 11:26)

Penulis
Gaya tulisan hakim-hakim bersifat kenabian dalam bentuk fort telling (menafsirkan kejadian sekarang/yang sudah terjadi dari kaca mata nabi). Besar kemungkinan penulisnya adalah Samuel degan alasan: Permulaan kitab Hakim-hakim adalah kematian Yosua  (Hak. 1:1; 2:6-10). Kalimat “…pd zaman itu tidak ada raja di antara org Israel” diulang 4 kali (17:6; 18:1; 19:1; 21:25) . Orang Yebus belum dihalau (Hak. 1:21), mereka bar u dihalau pd zaman Daud (2 Sam. 5:6-10). Rumah Allah di Silo hanya bertahan sampai pada zaman Samuel (18:31) bdk. 1 Sam. 1:3 pada zaman Saul Kemah Suci dipindahkan dari Silo ke Nob (1 Sam. 21:1-6)

Situasi
Setelah Kanaan ditaklukkan Israel jatuh dalam penyembahan berhala “Aku telah membawa kamu ke tanah yang subur untuk menikmati buahnya dan segala yang baik dari padanya. Tapi segera setelah kamu masuk, kamu menajiskan tanah-Ku, tanah milik-Ku telah kamu buat menjadi kekejian” (Yer.2:7)

KITAB RUT
Rut. 1:1 berkata: “Pada zaman para hakim memerintah….” Jelaslah bahwa kisah itu terjadi pada masa Hakim-hakim, suatu masa yang sangat menyedihkan. Rut 4:17-22 menyebutkan silsilah Daud, tapi tidak menyebutkan Salomo. Jadi masa penulisannya kemungkinan pada masa Daud. Ingat Samuel masih hidup sampai Daud menjadi raja.
Jika kita menghubungkan Rut 1:1 dengan Hak. 3:12-15, kuat dugaan bahwa kisah Rut terjadi pada masa Ehud menjadi hakim, sebab pd masa itulah Moab menindas Israel.
Kitab Hakim-hakim meninggalkan kesan bahwa pada masa itu kesusilaan umumnya merosot. Tapi Rut menunjukkan, bahwa di tengah gejolaknya kemerosotan moral umum itu, terdapat pula kejadian-kejadian yang mulia tentang kasih dan kesusilaan yang tinggi. Kisah ini ibarat bintang cemerlang di langit gulita, atau sekuntum bunga di gurun tandus, atau sebutir mutiara di onggokan pecahan kaca, atau ibarat parfum wangi di tengah kebusukan (J. Sidlow Baxter) Isinya menceritakan kesetiaan seorang janda muda berkebangsaan Moab kepada ibu mertuanya, seorang janda berkebangsaan Israel. Kesetiaan dan pengorbanannya itu beroleh pahala dari Tuhan.

Garis Besar Kitab
Pengungsian dan tragedi keluarga Elimelekh (1:1-5), Naomi dan Rut kembali ke Betlehem (1:6-22), Rut bertemu dengan Boas (2), Rencana Naomi dan keberhasilannya (3), Perkawinan Rut dan Boas, dan silsilah Peres (4:1-7)

Pesan Penerapan
Allah tidak membatasi keselamatan pada satu bangsa saja (Israel), melainkan siapa aja yang beriman boleh menjadi umat Allah. Rut berkebangsaan Moab, berdasarkan kelahiran jasmani tidak termasuk dalam garis keturunan Israel secara lahiriah. Tetapi beriman kepada Allah sesuai pernyataannya: “..bangsamulah bangsaku dan  Allahmulah Allahku.” (Rut. 1:16). Iman itu membuat Rut dihisabkan menjadi bagian dari umat Allah yang juga sekaligus menerima berkat-berkat perjanjian. Karena imannya, namanya diabadikan dalam silsilah yang melahirkan Mesias (Mat. 1:5, 16).

Penyerahan diri pada Tuhan menuntut pengorbanan, Walaupun di suruh pulang, walaupun menghadapi masa yang susah , walaupun akan pergi ke suatu tempat yang belum dikenal, namun Rut tetap bertekad untuk mengikut Naomi. Tekad itulah yang menjadi teladan sepanjang masa bagi orang yang sungguh-sungguh mau mengikut Tuhan. Demikianlah seharusnya langkah kita dalam mengikut Tuhan, dengan komitmen, keputusan yang tegas dan penuh penyerahan diri.

1 SAMUEL

Nama Samuel diberikan kepada kitab ini, karena dialah tokoh terpenting dalam pasal-pasal pertama dalam kitab ini. Nama Samuel juga menjadi penting, karena dialah yang mengurapi baik Saul maupun Daud, yang menjadi tokoh-tokoh penting dalam sisa kitab-kitab tersebut. Menurut tradisi Yahudi, sebagian kitab Samuel yang pertama ditulis oleh Samuel dengan tambahan catatan dari penulis lain, yaitu Natan dan Gad (1 Taw. 29:29-30). Sumbangan nabi Natan dan Gad diperlukan dalam penulisan kitab ini terutama menyangkut kisah kematian Samuel sebagaimana tercatat dalam 1 Samuel 25:1 dan peristiwa-peristiwa berikutnya sesudah kematian Samuel.
Isi dari Kitab:
Samuel : Yang terakhir di antara hakim-hakim
Kelahiran dan masa mudanya (1-2)
Panggilan dan jabatannya (3)
Masa dan kegiatannya (4-7)
Saul: Yang pertama di antara raja-raja
Ia ditunjuk menjadi raja (8-10)
Ia pada mulanya memberi harapan (11-12)
Ia akhirnya melakukan perbuatan-perbuatan yang bodoh dan merupakan dosa (12-15)
Ia ditolak (15:23, 28, 35).
Daud: Diurapi menjadi pengganti Saul (16-31)
Ia diurapi oleh Samuel (16:1-13)
Ia mengabdi kepada Saul (16:14-20:43)
Ia mengungsi (21-30)
Kematian Saul (31)

Pesaan penerapan
Kita harus tetap setia sementara diproses Tuhan Kitab 1 Samuel menegaskan integritas Daud, seorang yang diurapi tetapi selalu menghormati pemimpinnya dan sabar menunggu pembelaan Tuhan tanpa berusaha mengambil posisi yang dijanjikan Tuhan. Daud selalu hidup dengan iman. Kepercayaannya adalah di dalam Tuhan. Daud mengalami proses panjang selama 13 tahun sebagai persiapan menjadi raja. Karena itu Tuhan juga memberi perjanjian-Nya yang kekal kepada Daud, bahwa ia selalu akan memiliki keturunan yang akan duduk atas tahta.

Untuk menjadi pemimpin yang berhasil, kita harus membuka katup-katup kehidupan kita. Terkadang kita melihat seseorang dan kita asumsikan bahwa ia memenuhi syarat untuk menjadi pemimpin yang hebat. Demikianlah kasusnya dengan Saul (1 Sam. 9:1-2). Ketika bangsa Israel minta diberikan seorang raja, Allah memberi mereka Saul, dan semua orang berharap Saul menjadi pemimpin yang hebat. Tidak lama kemudian, Saul, seseorang yang memiliki kuasa serta potensi, membuat kepemimpinannya mengalami kehancuran, dan Allah memilih seorang pemimpin baru, yakni Daud, dan Daud berhasil dalam kepemimpinannya. Rahasia kehidupan Daud adalah karena dia mau membuka katub kehidupannya

Katub Saul
rasa takut, tidak sabar, menyangkal, mengikuti dorongan hati, sikap licik,cemburu dan marah.
Katub Daud
keluarga yang menganggap remeh,  terlahir dalam keluarga miskin (penggembala),
pemimpinnya (Saul) yang terus saja berusaha membunuhnya, usia muda dan tidak berpengalaman

Keduanya sama-sama mendapat nasihat dari mentor yang sama, yakni Samuel. Saul menolak nasihat Samuel, sementara Daud mengikutinya. Kedua-duanya sama-sama menghadapi tantangan yang besar, Goliat dan bangsa-bangsa lain yang memusuhi Israel. Saul menolak melawan Goliat, tetapi Daud menghadapinya.  Keduanya sama-sama memiliki pilihan untuk berubah dan bertumbuh. Saul menolak untuk berubah ketika ditegur sehingga pertumbuhannya menjadi mandeg, tetapi Daud mengakui dosanya dan bertobat dan terus melanjutkan pertumbuhan rohaninya.

Jalan serupa yg dihadapi Saul & Daud
Keduanya sama-sama mendapat nasihat dari mentor yang sama, yakni Samuel. Saul menolak nasihat Samuel, sementara Daud mengikutinya. Kedua-duanya sama-sama menghadapi tantangan yang besar, Goliat dan bangsa-bangsa lain yang memusuhi Israel. Saul menolak melawan Goliat, tetapi Daud menghadapinya. Keduanya sama-sama memiliki pilihan untuk berubah dan bertumbuh. Saul menolak untuk berubah ketika ditegur sehingga pertumbuhannya menjadi mandeg, tetapi Daud mengakui dosanya dan bertobat dan terus melanjutkan pertumbuhan rohaninya.

2  SAMUEL

2 Samuel dimulai dengan kematian Saul dan pengurapan Daud di Hebron sebagai raja atas Yehuda selama tujuh setengah tahun (ps 1-4), Sisa kitab ini memusatkan perhatian pada 33 tahun berikutnya dalam kehidupan Daud sebagai raja seluruh Israel di Yerusalem (ps 5-24).
Garis Besar Kitab
- Keberhasilan Daud yang luar biasa sebagai raja
- Keberhasilan politik (1:1 – 5:25)
- Keberhasilan Rohani (5:11-25)
- Keberhasilan militer (8:1-10:19)
- Pelanggaran Daud yang memalukan
- Perzinahan Daud dengan Batsyeba (11:1-5)
- Pembunuhan Uria dan usaha menyembunyikan dosanya (11:6-27)
- Kesalahan dan hukuman Daud dinyatakan oleh nabi Natan (12:1-14)

Tahun-tahun Daud menuai akibat-akibat dosanya:
- Hukuman atas rumah tangganya (12:15-15:6)
- Hukuman atas kerajaan – pemberontakan dan pembunuhan (15:7-20:26)
- Tahun-tahun terakhir Daud sebagai raja
- Bencana kelaparan selama tiga tahun (21:1-14)
- Peperangan dengan bangsa Filistin (21:15-22)
- Orang-orang perkasa Daud (23:8-39)
- Sensus Daud dan tulah (24:1-17)
- Syafaat Daud dan kemurahan Allah (24:18-25)



Pesan Penerapan
Setialah dalam perkara-perkara kecil, maka Allah akan mempercayakanmu perkara-perkara besar. Ada tiga kali Daud mendapat pengurapan menjadi raja, yang pertama di hadapan keluarganya oleh Samuel (1 Sam. 16), oleh suku Yehuda menjadi raja di kota Hebron (2 Sam. 2) dan oleh seluruh Israel menjadi raja untuk ke-12 suku Israel (2 Sam. 5). Ketika Daud diurapi menjadi raja pertama kali, itu terjadi saat ia berusia 17 tahun, namun untuk betul-betul menjadi raja atas seluruh Israel, Daud harus mengalami proses selama 13 tahun.

Pengurapan Tuhan membuat kepemimpinan kita menjadi efektif . Ketika Daud dikejar-kejar oleh Saul maka Daud lari ke gua Adulam (1 Sam. 22:1-5). Daud sendiri sedang dalam kesusahan, terjepit dan terancam, tetapi dalam keadaan seperti itu justru Allah menggerakkan 400 orang yang dalam kesukaran, yang dikejar-kejar tukang piutang, orang yang sakit hati untuk mengikuti Daud. Tidak ada pilihan bagi Daud, terpaksa ia memimpin mereka. Sejak di gua Adulam itulah hidup mereka terkoneksi (terhubung) dengan Daud. Setelah hidup mereka terhubung dengan Daud kurang lebih 13 tahun, mereka yang tadinya punya banyak kesukaran, dikejar-kejar tukang piutang dan menyimpan sakit hati akhirnya berubah menjadi pahlawan-pahlawan yang gagah perkasa (2 Sam. 23:8-39). Yesaya 61:1-3 mengatakan bahwa pengurapan Tuhanlah yang akan mematahkan kuk

Orang yang berhasil bukanlah orang yang tidak pernah gagal, tetapi orang yang bangkit dari kegagalan-kegagalan mereka. Daud bukanlah orang yang sempurna, ia juga sama seperti kita, punya banyak kelemahan dan kegagalan. Berulang kali ia jatuh dalam dosa, seperti berzinah, membunuh, tidak tegas terhadap anak-anaknya, dan sombong. Hanya, Daud tidak tenggelam di dalam kekalahan-kekalahannya, ia bangkit lagi, ia mengakui dosa-dosanya dan bertobat sehingga hidupnya diperbaharui. Berbeda dengan Saul, yang tidak bertobat ketika ditegur dan terus saja tinggal dalam dosa, bahkan dosa yang semakin besar.

KITAB 2 RAJA-RAJA

Yeremia berdasarkan kesamaan II Raja 24:18-25:30 dengan Yeremia 52. Penulis lain, yang menulis bagian terakhir kitab II Raja-raja. Yeremia dibawa ke Mesir sesudah keruntuhan Yerusalem (Yer. 43:6-7), sedangkan bagian terakhir adalah catatan lengkap tentang kejadian-kejadian di Babel. Nabi Yesaya, berdasarkan persamaan 2 Raja-raja 18-20 dengan Yesaya 36-39. Kitab Raja-raja dianggap sebagai sejarah Israel yang selektif mulai dari masa akhir pemerintahan Raja Daud sampai pada penaklukan Yerusalem oleh orang Babel. Berdasarkan kronologi, 1-2 Raja-raja memerincikan sejarah politik Israel selama kerajaan kesatuan, dimulai sekitar tahun 970 SM, terus masa pembuangan Israel, Kerajaan Utara oleh Asyur (722 SM) dan pembuangan Yehuda, kerajaan Selatan ke Babel (587/586 SM).
Kerajaan Selatan : Rehabeam, Abiam, Asa, Yosafat, Yoram
Kerajaan Utara : Yerobeam, Nadab, Baesa, Elah, Zimri, Omri, Ahab, dan Ahazia

KITAB 1 & 2 TAWARIKH

Kitab 1-2 Tawarikh kembali menceritakan sejarah Israel dari zaman Adam sampai kepada pembuangan ke Babel, namun berfokus pada Kerajaan Yehuda

Penulis: Di duga kuat penulisnya adalah Ezra (seorang imam). Dengan Alasan :
Berbeda dengan 1 dan 2 Raj. yang ditulis dari sudut pandang nabi, 1 dan 2 Taw. ditulis dari sudut pandang seorang imam. Pusat perhatian penulis adalah hal-hal yang berhubungan dengan perlakuan raja-raja terhadap imam-imam Lewi dan pusat peribadatan di Bait Suci (Tabut Tuhan). Beberapa dosa Salomo dan Daud dan beberapa raja tidak disebutkan. Sebagaimana kebiasaan imam adalah bersyafaat (membela) serta mengadakan pendamaian untuk dosa-dosa

Garis Besar Kitab
Silsilah (1 Taw. 1-9).
Dari Yafet, muncul bangsa-bangsa Eropa, yaitu bangsa Barat dan Utara.
Dari Ham, muncul bangsa Kanaan, Mesir, Etiopia, Afrika, yaitu bangsa-bangsa Selatan.
Dari Sem, muncul bangsa Arab dan Israel dan bangsa-bangsa Timur.
Sejarah Kerajaan Daud (1 Taw. 10-29)

Garis Besar 2 Tawarikh
Pemerintahan Salomo (2 Taw. 1-9)
Sejarah Kerajaan Yehuda (2 Taw. 10-36).
Raja Rehabeam dan Pemisahan Kerajaan
Raja Abiam, Asa dan Yosafat
Raja Yoram, Ahazia dan Ratu Atalia
Raja Yoas dan Amazia
Raja Uzia, Yotam dan Ahaz
Raja Hizkia
Raja Manasye dan Amon
Raja Yosia
Empat Raja Terakhir : Yoahas, Yoyakim, Yoyakhin dan Zedekia


KITAB EZRA

Berdasarkan Kitab Daniel pasal 5, kita ketahui bahwa kerajaan Babel akhirnya dikalahkan oleh kerajaan Media-Persia. Babel & Media Persia (Koresy) mempunyai kebijakan yang berkebalikan. Selain itu, ia memberikan orang-orang yang kembali ke tanah asal mereka itu untuk mempunyai otonomi dalam mengurusi kehidupan masyarkat, melakukan pembangunan fisik daerah mereka masing-masing bahkan dengan dukungan keuangan kerajaan serta melaksanakan ibadahnya masing-masing. Kebijakan seperti itu memberikan kesempatan kepada orang Yahudi untuk kembali dari pembuangan. Ezra dan Nehemia adalah dua orang yang memimpin rombongan-rombongan orang Yahudi yang pulang dari pembuangan tersebut. Ezra memillih fokus dalam rangka membangun masyarakat Yahudi dari aspek religius (rohani), sedangkan Nehemia memilih untuk membangun dari aspek fisik (pembangunan kembali tembok Yerusalem dan tata kelola pemerintahan).

Penulis: Ezra, karena kata ganti yang digunakan penulis adalah aku (orang pertama tunggal) – Ezra 8:1


Garis Besar Kitab Ezra
Pengembalian rombongan yang dipimpin Sesbazar (1)
Pengembalian rombongan yang dipimpin Zerubabel (2-6)
Pengembalian rombongan yang dipimpin Ezra (7-10)

Isi Ringkasan
Sesbazar (Ezra 1)
Pulang memimpin rombongan setelah dekrit Koresy dengan membawa seluruh perlengkapan Rumah Allah yang sebelumnya telah diambil oleh Nebukadnezar
Zerubabel (Ezra 2-6).
Pembangunan Rumah Allah sempat terhenti sampai pemerintahan Darius, lalu diselesaikan di bawah kepemimpinan Zerubabel dan Yesua oleh dorongan yang terus-menerus dari nabi Hagai dan Zakharia. Musuh yang mencoba menghalangi bernama Tatnai seorang kepala Daerah di sebelah barat sungai Efrat (artinya pembangunan itu mendapat tekanan dari pejabat pemerintahan/politik daerah). Bulan ke-5 tahun ke-7 pemerintahan Artasasta (7:8) Ezra memimpin rombongan lain pulang ke Yerusalem. Ezra membereskan persoalan kawin campur (9:1-2) setelah sebelumnya mengambil waktu berdoa dan mengajarkan Taurat Tuhan.

Pesan Penerapan
Kalau masa penghukuman orang-orang Yahudi sudah genap, maka Tuhan mungkinkan mereka dapat pulang dari tempat pembuangan (Ez. 1:1). Hukuman Tuhan mempunyai tujuan mendidik – apabila tujuan itu sudah tercapai, anak-anak Tuhan akan dilepaskan dari hukuman tersebut. Pekerjaan Tuhan yang terpenting senantiasa mendapatkan perlawanan. Walaupun pekerjaan Tuhan mendapat perlawanan, tetapi kalau hamba-hamba Tuhan menghadapi perlawanan itu dengan ketegasan, mereka pasti sanggup mengatasinya. Iblis terus-menerus berusaha untuk menghalangi pekerjaan Tuhan, tetapi di dalam Kristus hamba-hamba Tuhan lebih berkuasa dan harus melawannya dengan doa dan iman sampai menang. Dosa dikoreksi melalui gabungan pelayanan firman dan doa. Ezra berhasil mengoreksi dosa Yehuda dengan mengajarkan Taurat mengambil waktu untuk berdoa.



KITAB NEHEMIA

Penulis : Permulaan kitab itu dimulai dengan kalimat “Riwayat Nehemi bin Hakhalya (Neh. 1:1), Beberapa bagian kitab itu menggunakan kata ganti orang pertama yaitu “aku”, yang menunjuk kepada diri Nehemia sendiri, seperti: Nehemia 1-7; 12:27-13:31.

Garis Besar Kitab
Kembalinya Nehemia dan Pembangunan Kembali Tembok Yerusalem (1-7)
Pembaharuan Rohani di bawah Pimpinan Ezra (8-10)
Daftar Penduduk Yerusalem, Imam dan Orang Lewi (11:1 – 12:26)
Pentahbisan tembok Yerusalem dan Tindakan Nehemia Selanjutnya (12:27 – 13:31)

Kembalinya Nehemia dan Pembangunan Kembali Tembok Yerusalem (1-7)
Nehemia menyelidiki utk memperoleh “blue print” pekerjaan yg harus dilakukan, lalu mengorganisir kelompok-kelompok kerja (2:11-16; 3:1, 3a). Tantangan datang (2:10), bertambah (2:19; 4:7). Dari penghinaan (4:1-6) kepada ancaman bersenjata (4:7-8), lalu nubuatan palsu. Tanggapan Nehemia atas tantangan: doa (4:9).

Tangtangan Internal
ekanan ekonomi, akibat pemimpin yg mencari keuntungan di tengah-tengah penderitaan (5:1-5). Cara mengatasinya: Nehemia berkonfrontasi dengan para pemimpin dan tidak menerima gaji sebagai bupati selama 12 tahun (5:14), Akhirnya tembok Yerusalem selesai pada hari ke-52 (6:15)

- Pembaharuan Rohani di bawah Pimpinan Ezra (8-10) – Kebangunan rohani terjadi karena pemberitaan firman. Pada bulan yang ketujuh, setelah orang Israel telah menetap di kota-kotanya (8:1), berkumpullah seluruh rakyat di halaman di depan pintu gerbang Air.  Atas permintaan rakyat yang berkumpul, Ezra membacakan “kitab Taurat, yakni kitab hukum yang diberikan Tuhan kepada Israel” (8:2), mulai pagi hari sampai siang hari, sambil berdiri di atas mimbar kayu. Pada saat yang sama, orang-orang Lewi juga membaca dan menafsirkannya sehingga orang banyak itu mengerti pembacaan itu (8:9).



- Respon terhadap berita Firman Tuhan, Pada hari yang kedua puluh empat bulan itu, orang Israel berpuasa, mengaku dosa, serta mendengarkan firman Tuhan (9:1-3). Lalu beberapa pemimpin dari bani Lewi memimpin pengakuan dosa yang telah dilakukan oleh Israel sepanjang sejarah (9:5-37).

- Daftar Penduduk Yerusalem, Imam dan Orang Lewi (11:1 – 12:26)
Orang-orang yang dapat tinggal di Yerusalem adalah satu persepuluh dari seluruh jumlah penduduk yang ada. Sementara sisanya tinggal di luar kota Yerusalem (11:1). Berdasarkan undi tersebut maka dibuat daftar semua masyarakat yang tinggal di dalam maupun di luar kota Yerusalem (11:2-36). Selanjutnya dibuat pula daftar para imam dan orang Lewi secara keseluruhan (12:1-26).

-  Pentahbisan tembok Yerusalem dan Tindakan Nehemia Selanjutnya (12:27 – 13:31)
Penahbisan tembok Yerusalem dirayakan dengan dua arak-arakan di sekitar tembok dengan arah yang berlawanan (12:31; 12:38) dan akhirnya bertemu di Rumah Allah (12:40), lalu mereka mempersembahkan korban serta bersukaria (12:43). Setelah itu diatur mekanisme pengumpulan persembahan khusus, persembahan buah sulung, dan persepuluhan dan sumbangan sukarela untuk menjamin kebutuhan imam dan orang-orang Lewi yang ditugaskan menyelenggarakan ibadah (12:44, 47).

Pesan dan Penerapan
Pelayanan yang berhasil selalu dinafasi oleh doa . Nehemia adalah salah satu contoh bagaimana seseorang bisa berhasil karena memiliki kehidupan doa yang kuat. Doa-doa Nehemia dicatat dalam Nehemia 1:4; 2:4; 4:4-5; 5:19; 13:14, 22b, 31b. Melalui ayat-ayat tersebut dapatlah dikatakan bahwa Nehemia berdoa sejak sebelum, ketika sedang maupun sesudah ia melakukan pekerjaannya. Padahal tantangan yang ia hadapi  bertambah baik dari segi jumlah maupun bobotnya. Sebab dituliskan bahwa tantangan pertama datang berasal dari dua orang (Neh. 2:10), kemudian berkembang menjadi tiga orang (Neh. 2:19), dan berlanjut menjadi empat orang (Neh. 4:7). Bobotnya pun meningkat, mulai dari olok-olok (Neh. 4:1-6), ancaman senjata atau pembunuhan (Neh. 4:7-8; 6:2) dan terakhir adalah nubuat palsu (Neh. 6:10-12). Tembok Yerusalem selesai 52 hari saja (Neh. 6:15). Padahal, lingkup pembangunan itu begitu besar dan luas. Tentu keberhasilan itu ada hubungannya dengan kehidupan doa Nehemia, sehingga Allah selalu campur tangan dalam setiap pekerjaannya dan membuat apa saya yang dikerjakannya berhasil.  Dengan demikian, siapa pun yang bekerja dalam pelayanan Kerajaan Allah, patutlah memiliki kehidupan doa yang kuat. Doa adalah cara seseorang mengandalkan Tuhan dalam hidupnya. Firman Tuhan berkata “Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada TUHAN!” (Yer. 17:5-6). “Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN!” (Yer. 17:7-8). Di dalam setiap jerih payah ada upah. Walaupun Nehemia menghadapi tantangan yang semakin besar dalam upayanya membangun dan mengusahakan kesejahteraan Yerusalem, namun ia tidak pernah menyerah. Berulang kali Nehemia berkata dalam doanya, “Ya Allahku, demi kesejahteraanku, ingatlah segala yang kubuat untuk bangsa ini.” (Neh. 5:19; 13:14; 13:22b; 13:31b). Pernyataan-pernyataannya tersebut menunjukkan bahwa Nehemia sadar betul, bahwa ada upah di setiap jerih payahnya dalam pelayanan.  Alkitab berulangkali mengatakan kepada kita bahwa Allah tidak saja tahu segala jerih payah kita, tetapi juga mengingatnya dan sekaligus memberikan upah kepada kita (Wah. 2:2). Itu sebabnya 1 Korintus 15:58 berkata, “Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia.”. Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang memiliki kepekaan terhadap kesusahan atau penderitaan orang-orang yang dipimpinnya. Nehemia memiliki kepekaan terhadap kesusahan orang-orang yang dipimpinnya dan rela berkorban bagi mereka. Padahal beberapa pemimpin lain malah menambah berat penderitaan masyarakat Yerusalem. Penderitaan masyarakat Yerusalem pada waktu Nehemia datang ke sana dilukiskan di dalam Nehemia 5:1-5. Pernyataan-pernyataan masyarakat sebagaimana ditulis di atas menunjukkan tentang betapa beratnya penderitaan yang sedang mereka alami. Walaupun demikian, dari Nehemia 5:6-13 dapat kita simpulkan bahwa ternyata beberapa pemimpin bukannya menolong umat itu lepas dari penderitaannya, tetapi malah sebaliknya menambah berat beban penderitaan mereka. Ini menimbulkan kemarahan Nehemia sehingga ia terpaksa berindak keras terhadap para pemimpin tersebut. Selanjutnya, Nehemia rela melayani tanpa digaji sepeser pun. Dengan maksud agar gaji tersebut dapat dipergunakan untuk kesejahteraan rakyat (5:14). Dengan demikian, kita dapat belajar berkorban juga bagi mereka yang kita layani sebagai wujud dari kepemimpinan hamba dan bukan kepemimpinan yang memerintah sebagaimana yang Yesus katakan, “Janganlah pula kamu disebut pemimpin, karena hanya satu Pemimpinmu, yaitu Mesias. Barangsiapa terbesar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu.” (Mat. 23:10-11).

KITAB ESTER

Kisah yang diceritakan dalam Kitab Ester adalah peristiwa-peristiwa yang terjadi di benteng Susan (Est. 1:2), yang merupakan ibu kota kerajaan Persia. Benteng susan atau “puri Susan” disebut juga dalam Nehemia 1:1 dan Daniel 8:2. Menurut Ester 1:1 Raja yang memerintah pada masa itu adalah Ahasyweros, yang kekuasaannya meliputi seratus dua puluh tujuh daerah mulai dari India sampai ke Etiopia.

Dilema Kitab Ester
Tidak ditulisnya nama Allah, Banyak yang menolak kitab Ester dalam Kanon. Martin Luther “mungkin lebih baik seandainya kitab ini tidak ada.” Walaupun dalam kitab ini tidak ada disebutkan nama Allah, namun peristiwa-peristiwa yang diceritakan di dalamnya menunjukkan adanya kedaulatan Allah untuk mengatur jalannya sejarah bangsa-bangsa, terutama pemeliharaan Allah atas orang Yahudi (umat-Nya). Anggapan bahwa kitab ini hanya fiksi belaka Adanya kesamaan ceritanya dengan kisah dewa-dewa Babel. Ester 10:2 merujuk kisah ini dalam sejarah raja-raja Media-Persia

Bukti Ekternal kesejarahan Ester : Ahli sejarah Yunani, Herodotus, yang menulis pada periode 450-400 B.C.,  menggambarkan raja Sasta I (Ahasyweros) sebagai seorang yang kejam, lalim, berhawa nafsu dan berubah-ubah pendiriannya. Sifat-sifat tersebut cocok dengan gambaran yang terdapat dalam Kitab Ester. Penggalian-penggalian di Susan membuktikan pembangunan istana di situ, yang dimulai oleh raja Darius dan diselesaikan oleh anaknya, raja Sasta I (Ahasyweros), bandingkan Ester 1:2; Daniel 8:2. Loh tulisan dari tanah liat yang ditemukan di Borsipa, dekat kota Babel, menyebutkan seorang bernama “Marduka” sebagai pejabat tinggi di istana Susan pada periode pertama pemerintahan Sasta I (Ahasyweros). Dapat dikemukakan bahwa orang tersebut sama dengan Mordekhai dengan tugasnya di pintu gerbang istana (2:19) merupakan tugas yang sangat penting dan penuh tanggung jawab. Dalam suatu  kumpulan loh-loh tanah liat dari zaman pemerintahan Artahsasta I (anaknya Ahasyweros) dan Darius II, lebih dari 100 orang Yahudi disebut sebagai pejabat tinggi dalam kerajaan Persia. Dapat dikemukakan bahwa pengangkatan begitu banyak orang Yahudi itu adalah pengaruh Mordekhai yang diangkat menjadi perdana menteri dan sangat dihormati oleh raja Ahasyweros (Est. 10:2-3)

Penulis: Berdasarkan Ester 9:20, diungkapkan bahwa Mordekhailah yang menuliskan peristiwa di dalam Kitab Ester. Dugaan bahwa Mordekhai adalah penulis Kitab Ester diperkuat dengan kenyataan bahwa si penulis mempunyai pengetahuan yang sangat mendalam tentang urusan-urusan kerajaan Persia, termasuk tabiat raja Ahasyweros yang tidak mungkin dapat diketahui oleh orang luar istana, kecuali oleh orang yang dekat dengan raja.
Garis Besar Kitab
-          Bangsa Yahudi dalam Istana Persia (1-2)
-          Keselamatan bangsa Yahudi terancam (3-7)
-          Kemenangan bangsa Yahudi (8-10)
-          Isi Ringkasan
-          Ester mulai berkuasa (1-2)
-  Mordekhai menolak untuk sujud
     A. Kemarahan Haman: Mordekhai dalam bahaya (3:1-6)
     B. Dekrit Ahasyweros: Israel dalam bahaya (3:7-15)
- Rencana pelepasan: Ester dalam bahaya (4-5)
- Jamuan makan pertama Ester
      A. Ahasyweros tak dapat tidur: Mordekhai diperingati (6:1-5)
      B. Haman direndahkan: Mordekhai dihormati (6:6-13)
-  Jamuan makan kedua Ester
     A. Kemarahan Ahasyweros: Haman terbukti bersalah dan dijatuhi hukuman (7)
     B. Dekrit Ahasyweros: Israel diberi hak untuk membela diri (8)
- Musuh-musuh Israel dibinasakan (9-1-19)
- Merayakan hari raya Purim (9:20-32)
- Kebesaran Mordekhai (10:1-3)

Pesan & Penerapan
Pemeliharaan Allah, Kisah dalam Kitab Ester mengungkapkan dengan jelas pemeliharaan Allah atas kehidupan umat-Nya. Haman merencanakan pemusnakan menyeluruh atas orang Yahudi di seluruh wilayah kerajaan Persia (Est. 3:6). Mordekhai meyakini bahwa kedudukan Ester sebagai ratu bukanlah sebagai suatu kebetulan. Artinya Allah dalam kedaulatannya memberikan kedudukan kepada Ester dengan maksud penyelamatan. Hal ini nyata dari pernyataan yang dikemukakan oleh Mordekhai, “Siapa tahu, mungkin justru untuk saat yang seperti ini engkau beroleh kedudukan sebagai ratu.” (Ester 4:14b). Berdasarkan keyakinan itu, Mordekhai mendorong Ester untuk menggunakan kedudukannya sebagai ratu untuk menjadi perantara bagi orang Yahudi kepada raja Ahasyweros. Pada akhirnya, kita ketahui bahwa Allah memakai kedudukan Ester untuk menjadi pengantara kepada raja Ahasyweros sehingga orang Yahudi diselamatkan dari ancaman pemusnahan. Dengan demikian, dapatlah dikatakan bahwa kadang-kadang Allah memakai saluran-saluran biasa dengan urutan-urutan peristiwa yang wajar untuk mengendalikan jalannya sejarah sebagai wujud pemeliharaan-Nya atas kehidupan umat-Nya. Penganiayaan terhadap orang pecaya dan perlindungan Allah, Kenyataannya, ancaman pemusnahan terhadap orang Yahudi (umat Tuhan) bukanlah satu-satunya peristiwa yang baru pertama kali muncul dalam Kitab Ester. Jauh-jauh hari sebelumnya, kita pun pernah membacanya dalam Kitab Keluaran, yaitu ketika Firaun berusaha membatasi kelahiran bayi-bayi di Israel (Kel. 1:1-22). Tentu saja kita tahu, bahwa dalang di balik semua usaha pemusnahan tersebut adalah Iblis dengan maksud supaya Mesias tidak dilahirkan ke dalam dunia. Upaya-upaya itu akan terus berlanjut sampai kini kepada orang-orang percaya. Itu sebabnya kita dapat melihat berbagai penganiayaan terjadi di berbagai belahan dunia terhadap orang Kristen saat ini. Dengan demikian kita sadar bahwa orang Kristen dapat menjadi sasaran kebencian dan penganiayaan oleh dunia, sebagaimana diungkapkan sendiri oleh Tuhan Yesus “Jikalau dunia membenci kamu, ingatlah bahwa ia telah lebih dahulu membenci Aku dari pada kamu. Sekiranya kamu dari dunia, tentulah dunia mengasihi kamu sebagai miliknya. Tetapi karena kamu bukan dari dunia, melainkan Aku telah memilih kamu dari dunia, sebab itulah dunia membenci kamu.” (Yoh. 15:18-20). Dalam kasus penganiayaan orang-orang percaya sekarang, Iblis seringkali menggunakan manusia sebagai alatnya, terutama melalui kedudukan mereka dalam kekuasaan pemerintahan atau politis.
Bahkan mereka yang menganiaya orang-orang percaya menganggap penganiayaan itu sebagai perbuatan bakti kepada Allah, sebagaimana diungkapkan oleh Tuhan Yesus, “Kamu akan dikucilkan, bahkan akan datang saatnya bahwa setiap orang yang membunuh kamu akan menyangka bahwa ia berbuat bakti bagi Allah. Mereka akan berbuat demikian, karena mereka tidak mengenal baik Bapa maupun Aku.” (Yoh. 16:2-3). Kalaupun hal itu terjadi, orang-orang percaya tidak perlu kecewa, karena Yesus juga mengatakan, “Semuanya ini Kukatakan kepadamu, supaya kamu jangan kecewa dan menolak Aku.” (Yoh. 16:1).
Selain itu, melalui Kitab Ester, kita dapat percaya tentang pemeliharaan Allah yang ajaib bagi orang percaya dalam masa-masa penganiayaan. Dan dalam kemahakuasaan-Nya, Allah membalikkan rencana pemusnahan terhadap umat-Nya menjadi pemusnahan musuh-musuh-Nya. Ester 9:1 “Dalam bulan yang kedua belas – yakni bulan Adar -, pada hari yang ketiga belas, ketika titah serta undang-undang raja akan dilaksanakan, pada hari musuh-musuh orang Yahudi berharap mengalahkan orang Yahudi, terjadilah yang sebaliknya: orang Yahudi mengalahkan pembenci-pembenci mereka.”  Itu sebabnya, Tuhan memperingatkan musuh-musuh-Nya, “Janganlah mengusik orang-orang yang Kuurapi, dan jangan berbuat jahat kepada nabi-nabi-Ku.” (1 Taw. 16:22 ; Maz. 105:15).
 
Share this article :
+
0 Komentar untuk "PEMBIMBING PERJANJIAN LAMA KEJADIAN-ESTER"