TUGAS
LAPORAN
BACA
Buku
“PENGANTAR PERJANJIAN LAMA
KEJADIAN
S/D ESTER
Karangan
FERRY SIMANJUNTAK
UNTUK
MELENGKAPI MATA KULIAH
PENGANTAR
PERJANJIAN LAMA
DOSEN
: FERRY SIMANJUNTAK
DIBUAT
OLEH
ROSPITA
PARDEDE
2019
Saya sudah
membaca buku yang berjudul “PENGANTAR
PERJANJIAN LAMA KEJADIAN S/D ESTER”, karangan Dr. Ferry Simanjuntak, tebal
halaman 200 halaman, dari tanggal 28 Januari 2019 s/d 31 Januari 2019.
Buku yang saya
baca ini sangat baik isinya dan mudah di pahami, ada beberapa point yang
dianggap penting dari buku tersebut sebagai berikut : Sejarah PL adalah sejarah
kehidupan yang nyata, termasuk kisah-kisah mujizat di dalamnya , menyeberang
laut Teberau, Yunus di perut ikan.
Dua Kanon:
Ibrani : Tuntas
407sM oleh Ezra, Luk. 24:44
Taurat Musa,
nabi-nabi, kitab Mazmur (24 kitab), Mat. 23:35 T. Yesus
menyebut dua pembunuhan: Kej. 4:8 & 2 Taw. 24:20-21.
YUNANI : Septuaginta
(LXX), diterjemahkan ke dalam B. Yunani abad 2 sM oleh 70 ahli di kota
Aleksandria (Mesir) 39 Kitab (Pentateukh, Sejarah, Syair, Nabi-nabi Besar,
Nabi-nabi Kecil) Kitab-kitab Apokrif
Penjelasan: Kej.
3:15, 21. Paskah Kel. 12:5-7 – 1 Kor. 5:7b, bagamana Yesus disembelih sebagi
anak domba paskah dijelaskan dalam Yes. 53. Pengorbanan Yesus harus diterapkan
secara pribadi Kel. 12:8, Sistem korban PL hanya bayangan – hakekatnya datang
dalam diri Tuhan Yesus. Kol. 2:16-17; Ibr. 10:1, 12.
David L beker memberikan beberapa
Alasan pentingnya memperlajari perjanjian lama yaitu:
1.
Perjanjian lama merupakan Alkitab Yesus Kristus,
2.
Perjanjian lama sering di kutip oleh pegenai
nulis perjanjian baru.
3.
Perjanjian lama merupakan dasar untuk memahami
perjanjian Baru
4.
Baik perjanjian lama maupun perjanjian baru,
menyatakan mengenai Allah yang Esa.
5.
Perjanjian lama dan perjanjian baru merupakan
firman Allah.
6.
Perjanjian lama mengandung sastra yang
indah,termasuk termasyur,seperti cerita yusuf ,Rut, Daud,Elisa,yunus,Ester dan puisi seperti Ayub, Mazmur,Yesaya dll
Perbedaan Kanon Ibrani dan Yunani
Ada 2 macam
susunan yaitu : susunan kanon Ibrani terdiri dari 24 kitab, kanon Yunani
Bagi org Yahudi Pentateukh
sangat berotoritas , seolah-olah melebihi otoritas kitab nabi-nabi, Pada masa
pembuangan pentateukh biasanya dibaca sampai habis tiga tahun
Sementara
kitab-kitab lain di baca secara tidak sistematis. Kesatuan Pentateukh:
1) Berdasarkan
isi
2) Berdasarkan
penulis
KEJADIAN
(beresyit)
Kitab kejadian adalah kitab pertama dalam Alkitab, dalam bahasa Ibrani
disebut beresyit yang artinya pada mulanya, yaitu kata pembuka kitab itu. Kitab
kejadian menceritakan awal (permulaan) dari segala sesuatu, yakni :
-
Permulaan alam semesta (kejadian 1:1)
-
Permulaan hidup manusia ( kej 1:27)
-
Permulaan pernikahan (kej 1:28)
-
Permulaan hari sabat (kej 2:2,3)
-
Permulaan dosa
( Kej 3:6))
-
Permulaan rencana keselamatan (kej 3:15)
-
Permulaan peradaban ( kej 4:17)
-
Permulaan suku bangsa dan bahasa ( kej 11:9)
Kitab Kejadian
mengajarkan kebenaran dengan menceritakan kisah-kisah, bukan dengan memberikan
pelajaran dalam bentuk yang lebih formal. Kisah-kisah yang diceritakan bersifat
sangat manusiawi. Tidak ada upaya untuk menutup-nutupi fakta, bahkan
pahlawan-pahlawan besar sekalipun digambarkan apa adanya. Semua kisah
diceritakan dengan penuh keagungan dan dengan gaya yang mengharukan.
TABLET THEORY ATAU COLOPHON THEORY
Tablet
|
Riwayat/
Silsilah
|
Permulaan
|
Naratif
|
Kolofon
|
1
|
Penciptaan alam semesta
|
1:1
|
1:2-2:3
|
“riwayat langit dan bumi pada waktu
diciptakan.” 2:4
|
2
|
Bumi dan langit
|
2:4
|
2:5-4:26
|
“riwayat Adam.” 5:1
|
3
|
Adam sampai Nuh
|
5:1-32
|
6:1-8
|
“riwayat Nuh.” 6:9
|
4
|
Nuh sampai Sem, Ham, dan Yafet
|
6:9-10
|
6:11-9:29
|
“riwayat Sem, Ham, dan Yafet, anak-anak Nuh.”
10:1
|
5
|
Keturuanan Sem, Ham, dan Yafet
|
10:1-32
|
11:1-9
|
“riwayat Sem.” 11:10
|
6
|
Sem sampai Terah
|
11:10-26
|
tanpa naratif
|
“riwayat Terah.” 11:27
|
7
|
Terah sampai Abraham
|
11:27
|
11:28-25:11
|
“riwayat putra Abraham, Ismael.” 25:12
|
8
|
Keturunan Ismael
|
25:13-18
|
tanpa naratif
|
“riwayat putra Abraham, Ishak.” 25:19
|
9
|
Abraham sampai Ishak
|
25:19
|
25:20-35:29
|
“riwayat Esau.” 36:1
|
10
|
Keturunan Esau
|
36:2-5
|
36:6-8
|
“Esau.” 36:9
|
11
|
Keturunan Esau
|
36:10-37:1
|
tanpa naratif
|
“riwayat Yakub.” 37:2
|
Yusuf
|
tanpa silsilah
|
37:2-50:26
|
tanpa kolofon
|
Survei : Kejadian dengan sendirinya
terbagi atas dua bagian utama
Ps 1-11 : PENCIPTAAN &
PENYEBARLUASAN BANGSA-BANGSA
Penciptaan : (ps 1-2)
Kejatuhan: (ps 3)
Dosa menjalar dalam Keluarga: Kain
& Habel: (ps 4-5)
Dosa menjalar dalam masyrakat(ps
6-10)
Dosa menjalar dalam Perserakan bangsa-bangsa (ps 11).
Ps 12-50 – PERMULAAN BANGSA ISRAEL
Panggilan Abraham, Lahirnya Ishak, Lahirnya
Yakub, Lahirnya 12 suku Israel
Kisah Hidup Yusuf & Masuknya bangas
Israel di Mesir.
Pesan & Penerapan
selalu membawa dampak dalam segala
aspek kehidupan (pribadi, keluarga, masyarakat dan bangsa-bangsa), Allah tidak
membiarkan dosa:
Allah menyediakan anugerah
pengampunan
Allah menghukum mereka yang tidak
bertobat
Allah memanggil orang untuk beriman
– iman adalah proses bgm terus mempercayai Allah seperti Abraham – iman kadang
bersifat mencipta dari yang tidak ada menjadi Ada, seperti: Abraham, Yakub
dengan domba-dombanya
Tuhan membentangkan kisah tokoh
tertentu sebagai bayangan Yesus
KITAB KELUARAN
Bahasa Yunani,
eksodus, “keluar”, yang berkaitan dengan keluarnya Bangsa Israel dari Mesir
(Kel. 19:1). Bahasa Ibrani, we’elle syemot, yang berarti “inilah nama-nama”
(Kel. 1:1). Keluarnya Israel dari Mesir adalah gambaran (bayangan) akan
keluarnya kita dari dosa, kerajaan Iblis, keduniawian dan keakuan dan masuk
kepada berkat, Kerajaan Allah, kemenangan dan hidup kekal
ISI RINGKASAN,
Riwayat Musa
(1-3), Panggilan Musa (3-4),
Sepuluh Tulah
(5-14)
Perjalanan ke
Sinai (15-24) (I Kor. 10:1-2),
Mendirikan Kemah
Musa/Suci (25-40)
Pesan &
Penerapan
Rencana Allah
adalah agar Israel menjadi kerajaan imam – namun karena penyembahan berhala
(Kel. 32-34), di kemudian hari panggilan itu diberikan kepada suku Lewi karena
mereka yang membela kekudusan Tuhan (Kel. 32:25-29). Jagalah panggilan hidupmu,
ingat bahwa Esau pun bisa kehilangan panggilan hidupnya (Kej. 25:29-34; Ibr.
12:16-17) – manusia terbagi dalam tiga kelompok: short view, long view, dan
eternal view. Keluaran menyediakan gambaran penebusan yang dilakukan oleh Tuhan
Yesus melalui peristiwa anak domba paskah (Kel. 12-14; 1 Kor. 5:7), artinya
penebusan dosa tidak diperoleh dengan mudah melainkan melalui suatu pengorbanan
yang mahal, yaitu pengorbanan nyawa Tuhan Yesus sendiri. Itu sebabnya Tuhan
Yesus harus menanggung begitu banyak penderitaan dan mati dengan cara yang
sangat terkutuk di kayu salib (Gal. 3:13). Kematiannya menyediakan jalan
penebusan yang sempurna bagi kita, karena dilakukan hanya satu kali untuk
selama-lamanya (Ibr. 10:12-14). Sama seperti Israel sekali keluar dari Mesir
mereka selama-lamanya tidak akan pernah kembali lagi ke Mesir. Allah mencukupi
kebutuhan umat-Nya. Sama seperti Israel dipelihara oleh Allah dengan memberikan
manna dan burung puyuh selama 40 tahun, demkianlah pemeliharaan Allah selalu bersifat
berkelanjutan pada kita (Baca Yosua 5:12; I Raja-raja 17:2-9). Karena itu,
jangan kuatir tentang apa pun juga (Mat. 6:33) (Mzm. 37:25-26). Allah
memberikan perlakukan yang berbeda kepada umat-Nya (Mal. 3:18). Israel tinggal
di tengah-tengah orang Mesir tetapi tidak terkena tulah (Kel. 8:20-24; 9:6,
25-26; 11:2-3; 12:29-30). Walau seribu rebah di sisiku, Kau tetaplah Allah
penolongku. Walau sepuluh ribu rebah di kananku takkan ku goyah sbab Yesus
sertaku.
IMAMAT
Keluaran
mencatat bagaimana Israel dibebaskan Bahasa Ibrani adalah wayyiqra yang artinya
“Ia memanggil” (Im. 1:1). Sebutan imamat untuk kitab ini berasal dari
terjemahan bahasa Latin Leviticus yang artinya “Kitab untuk orang Lewi” atau
“Kitab mengenai imam-imam.” Walaupun
demikian, kitab ini bukan khusus ditujukan hanya kepada orang Lewi saja tetapi
seluruh umat Tuhan secara keseluruhan. Hanya tanggung jawab untuk mengajarkan
firman Tuhan Itu diberikan terutama di atas pundak para Imam dan kepala
keluarga (orang tua). dari Mesir,
menerima hukum Allah, dan membangun Kemah Suci sesuai dengan pola Allah dan
diakhiri dengan datangnya Yang Kudus untuk tinggal di dalam Kemah Suci yang
baru saja didirikan itu (Kel 40:34), Imamat berisi pengarahan tentang menjalani
kehidupan yang kudus. Pengarahan ini diberikan selama 2 bulan di antara
selesainya pembangunan Kemah Suci (Kel 40:17) dan keberangkatan Israel dari
Gunung Sinai (Bilangan 10:11).
Isi Ringkas
Pasal 1-18 adalah bagian yang
menjelaskan tentang dasar persekutuan dengan Allah, yaitu korban.
Pasal 19-27 adalah bagian yang
menjelaskan tentang kehidupan yang kudus. (Dalam perkawinan/rumah tangga,
agraria, bisnis, keluarga, relasi sosial).
Pesan & Penerapan
Ada tingkat-tingkat kekudusan
1.
Imam Besar
2.
Imam P.Ibadah
3.
Suku Lewi
Ketaatan pada
firman/hukum Allah adalah jalan untuk mengalami berkat sebaliknya ketidaktaatan
mendatangkan kehancuran Contoh: ketaatan
pada tahun Sabat & Yobel (Im. 25:3-4; 10 – Berkatnya 3x lipat Im. 25:20-22).
Penerapan- Berkat yang diberikan Tuhan pada kita ada dua yaitu: BENIH untuk
ditabur dan ROTI untuk di makan (2 Kor. 9:10). Benih itu harus ditabur:
- Pada orang
miskin (Mat. 5:6)
- Pada
hamba-hamba Tuhan (Gal. 6:6; I Tim 5:17)
- Untuk
perluasan Kerajaan Allah (Kel. 35:20-21)
APA ITU UANG ?
Uang adalah
hasil dari penggunaan: waktu, tenaga, pikiran, keahlian (talenta), relasi dll.
Artinya:
mempersembahkan uang sama dengan mempersembahkan hidup kepada Tuhan
KITAB BILANGAN
Nama Kitab: Bahasa
Ibrani, be midbar yang artinya “di padang gurun” atau “di daerah liar”. Bahasa
Yunani arithmoi yang artinya “bilangan, cacah jiwa, sensus jiwa”.
Alasan: 2 kali
terdapat sensus,
Kel 40:17 – tgl
1 bulan pertama tahun kedua
Bil 1:1 - tgl 1 bulan kedua tahun kedua
Sensus pertama
dilakukan selang 1 bulan setelah Kemah Suci didirikan.
Isi kitab:
Menceritakan sejarah Israel dari bulan ke-2 tahun ke-2 (1:1) sampai bulan ke-10
tahun ke-40 (Ul 1:3) – Kitab ttg masa 38 thn.
Peristiwa
|
Tanggal
|
Ayat
|
Orang Israel meninggalkan Mesir
|
Tanggal 15 bulan 1 tahun 1
|
Bil. 33:3; Kel. 12:2
|
Tiba di padang gurun Sinai
|
Bulan ke 3 tahun 1
|
Kel. 19:1
|
Kemah Suci didirikan
|
Tanggal 1 bulan 1 tahun 2
|
Kel. 40:17
|
Permulaan kisah kitab Bilangan
|
Tanggal 1 bulan 2 tahun 2
|
Bil. 1:1
|
Kisah kitab Bilangan selesai dan dimulai
Khotbah Musa dalam Kitab Ulangan
|
Tanggal 1 bulan 11 tahun 40
|
Ul. 1:3
|
ISI RINGKASAN
- Persiapan keberangkatan: Di Sinai
(1-12)
- Di Kadesy & Padang Gurun
Paran (13-22:1)
- Di Dataran Moab (22:2 ; – 32)
- Hal-hal lain (33-36)
Pesan & Penerapan
Tidak adanya
iman dan ketaatan menciptakan kemandegan (kemandulan) dalam segala segi
kehidupan. Lihat sensus mereka. Karena itu, jagalah iman dengan baik: ingat
iman dipengaruhi dari apa yang kita dengar (Rm. 10:17), apa yang kita dengar
akan menentukan apa yang kita imani. Seluruh bangsa itu mendengar hal-hal yang
negatif yang disampaikan 10 pengintai dan itu menciptakan nasib mereka
kemudian.
Suku
|
Sensus Lama
|
Sensus Baru
|
Turun
|
Naik
|
Ruben
|
46.500
|
43.730
|
6%
|
-
|
Simeon
|
59.300
|
22.200
|
63%
|
-
|
Gad
|
46.650
|
40.500
|
11%
|
-
|
Yehuda
|
74.600
|
76.500
|
-
|
2,5%
|
Isakhar
|
54.400
|
64.300
|
-
|
18%
|
Zebulon
|
57.400
|
60.500
|
-
|
5,5%
|
Efraim
|
40.500
|
32.500
|
29%
|
-
|
Manasye
|
32.200
|
52.700
|
-
|
63%
|
Benyamin
|
35.400
|
45.600
|
-
|
29%
|
Dan
|
62.700
|
64.400
|
-
|
2,5%
|
Asyer
|
41.500
|
53.400
|
-
|
28%
|
Naftali
|
53.500
|
45.400
|
15,14%
|
-
|
Jumlah
|
603.550
|
601.730
|
Buanglah keluh kesah
(sungut-sungut). Israel berulang kali mengeluh kepada Tuhan:
1.
Mengeluh karena bosan makan manna. Keluhan
mereka membuat Musa merasa penat (Bil. 11).
2 mengeluh terhadap pemimpin (Bil. 12)
3. mengeluh karena raksasa-raksasa di Kanaan (Bil. 13-14)
4. mengeluh
karena air (Bil. 20)
5. mengeluh
karena tidak tahan dalam perjalanan pengembaraan (Bil. 21:1-6)
ULANGAN
Bahasa
Ibrani”devarim” (kata-kata). Kitab itu mulai dalam bahasa Ibrani Eleh ha-devarim,
kata-kata Musa yang diperintahkan kepadanya oleh Tuhan untuk disampaikan kepada
bangsa Israel sebelum mereka masuk ke Tanah Perjanjian. Kitab itu dimulai
tanggal 1, bulan 11, tahun 40 dari perjalanan dalam padang gurun (Ul. 1:3).
Tujuh puluh hari kemudian, pada tanggal sepuluh bulan pertama mereka
menyeberang sungai Yordan (Yos. 4:19).
Isi Alkitab
Merupakan
khotbah perpisahan Musa (yang waktu itu berusia 120 tahun). Khotbah ini
ditujukan pada generasi baru yang lahir di padang gurun. Musa mengingatkan
generasi baru tentang hal yang penting, yaitu: ketaatan. Juga agar generasi
baru dapat belajar dari pengalaman bapak-bapaknya yang menyedihkan (Bilangan).
Tema
Berita utama
dalam Kitab Ulangan adalah “Jangan lupa!” (Ul. 4:9). Tuhan sangat tahu bahwa
Bangsa Israel perlu diingatkan! Mereka diperingatkan Tuhan untuk ingat
perjanjian, dengan Abraham, Ishak dan Yakub dan juga perjanjian dengan nenek
moyang mereka di bukit Sinai (Ul. 6:17-18). – Janji itu meliputi: Mesias, Tanah
kanaan, & Keturunan, Selain itu, mereka juga diperingatkan untuk belajar
dari sejarah orang tua mereka yang gagal. Paulus berkata semuanya itu menjadi
pelajaran bagi kita (1 Kor. 10:12).
Strutur Kitab
Khotbah I : Sejarah – Ingat masa lalu (1-4:43)
Khotbah II : Hukum-hukum
Allah – Hiduplah dalam kebenaran (4:44; - 26:19)
Khotbah III : Persiapan untuk masa depan (27-34)
KITAB YOSUA
Penulis, kitab ini
dinamakan Yosua karena Yosua merupakan tokoh utamanya. Tradisi Yahudi
mengatakan kitab ini ditulis oleh Yosua, walaupun ada sisipan dari penulis
lain.
Susunan kitab Yosua
-
Memasuki Kanaan (1-5)
-
Menaklukkan Kanaan (6-12)
-
Menduduki Kanaan (13-22)
-
Pesan Penutup (23-24)
Memasuki Kanaan
Di situ Israel
menyeberangi Sungai Yordan, mereka tidak dapat mengelak untuk berkonfrontasi
dengan semua penguasa Kanaan (gagah perkasa, bersenjatakan kereta perang besi,
bala tentara besar yang lengkap persenjataannya) – Sampai jaman Saul orang
Israel belum dapat membuat senjata (Hak. 5:8). Dengan kata lain menyeberangi
Yordan berarti mempertaruhkan semua miliknya dalam peperangan, tanpa kemungkinan
untuk mundur, dan dengan resiko akan kehilangan segala-galanya.
Menaklukkan Kanaan
- Kejatuhan Yerikho
- Dosa Akhan
- Menumpas negeri Ai
- Setelah dosa dibereskan, Israel
berhasil mengalahkan orang-orang Ai
Menduduki Kanaan
Ps 13-19 –
Pembagian Kanaan
Pada zaman Yosua
masih ada wilayah yang belum diduduki (Ps 13:1-6) Baru pada zaman Daud seluruh
Kanaan ditaklukkan. Maksud disisakannya bangsa-bangsa tersebut (Hak 3:1-2). Kemudian
diadakan pembagian wilayah kepada segenap suku Israel. Pembagian wilayah ini
tentu membutuhkan kepemimpinan yang tangkas dan cerdas.
Ps 21 – Kota bagian suku Lewi
Kepada suku Lewi
diberikan 48 kota dengan daerah sekitarnya. Kota-kota tersebut tersebar di
antara suku-suku bangsa Israel.Maksud Tuhan menyebarkan orang Lewi di antara
suku-suku lainnya ialah untuk memelihara iman orang Israel di Kanaan.
Ps 22 – Mezbah
kesaksian
Sebelumnya Tuhan
memberikan perintah bahwa hanya ada satu mezbah saja, yaitu mezbah korban di
Kemah Suci. Tetapi suku Ruben, Gad dan setengah suku Manasye membuat mezbah
kesaksian.
Pesan Penutup
Ps 23-24 – Pelayanan terakhir Yosua,
Ke-2 pasal penutup menceritakan pelayanan terakhir Yosua yang sekarang sudah
lanjut usia. Ia memberikan tiga amanat:
1.
Mereka harus berpegang teguh pada firman Tuhan
(23:6)
2.
Mereka harus senantiasa waspada mengasingkan
diri dari bangsa-bangsa Kanaan (23:7)
3.
Mereka harus senantiasa berpaut pada Tuhan
dengan kasih yang sesungguhnya (23:8-11)
Amanat itu ditutup dengan sebuah
tantangan dan teladan dari kehidupan Yosua sendiri (24:15)
Pesan Penerapan
Allah setia untuk
menggenapi janji-janji-Nya, seperti pada Israel untuk memberi tanah Kanaan, Kehidupan
orang Kristen selalu diwarnai peperangan rohani, seperti pada zaman Yosua yang
menaklukkan 31 raja, Kemenangan dalam peperangan rohani ditentukan oleh adanya
kekudusan/Tuhan berpihak pada kita atau tidak.
KITAB HAKIM-HAKIM
Nama Kitab Bahasa
Ibrani sopetim. Hakim-hakim adalah julukan yang diberikan kepada mereka yang
memimpin Israel pada periode setelah Yosua sampai Samuel. Hakim-hakim adalah
pembebas atau pelepas yang dibangkitkan Tuhan untuk melepaskan Israel dari
penindasan dan untuk menegakkan keadilan.
Kurun Waktu
Kisah yang
ditulis dalam Kitab Hakim-hakim setidaknya berlangung antara 300 - 410 tahun. Masa
antara kematian Yosua s/d Yefta saja telah berlangsung selama 300 tahun (Hak.
11:26)
Penulis
Gaya tulisan
hakim-hakim bersifat kenabian dalam bentuk fort telling (menafsirkan kejadian
sekarang/yang sudah terjadi dari kaca mata nabi). Besar kemungkinan penulisnya
adalah Samuel degan alasan: Permulaan kitab Hakim-hakim adalah kematian Yosua (Hak. 1:1; 2:6-10). Kalimat “…pd zaman itu
tidak ada raja di antara org Israel” diulang 4 kali (17:6; 18:1; 19:1; 21:25) .
Orang Yebus belum dihalau (Hak. 1:21), mereka bar u dihalau pd zaman Daud (2
Sam. 5:6-10). Rumah Allah di Silo hanya bertahan sampai pada zaman Samuel
(18:31) bdk. 1 Sam. 1:3 pada zaman Saul Kemah Suci dipindahkan dari Silo ke Nob
(1 Sam. 21:1-6)
Situasi
Setelah Kanaan
ditaklukkan Israel jatuh dalam penyembahan berhala “Aku telah membawa kamu ke
tanah yang subur untuk menikmati buahnya dan segala yang baik dari padanya.
Tapi segera setelah kamu masuk, kamu menajiskan tanah-Ku, tanah milik-Ku telah
kamu buat menjadi kekejian” (Yer.2:7)
KITAB RUT
Rut. 1:1
berkata: “Pada zaman para hakim memerintah….” Jelaslah bahwa kisah itu terjadi
pada masa Hakim-hakim, suatu masa yang sangat menyedihkan. Rut 4:17-22
menyebutkan silsilah Daud, tapi tidak menyebutkan Salomo. Jadi masa
penulisannya kemungkinan pada masa Daud. Ingat Samuel masih hidup sampai Daud
menjadi raja.
Jika kita
menghubungkan Rut 1:1 dengan Hak. 3:12-15, kuat dugaan bahwa kisah Rut terjadi
pada masa Ehud menjadi hakim, sebab pd masa itulah Moab menindas Israel.
Kitab Hakim-hakim
meninggalkan kesan bahwa pada masa itu kesusilaan umumnya merosot. Tapi Rut
menunjukkan, bahwa di tengah gejolaknya kemerosotan moral umum itu, terdapat
pula kejadian-kejadian yang mulia tentang kasih dan kesusilaan yang tinggi. Kisah
ini ibarat bintang cemerlang di langit gulita, atau sekuntum bunga di gurun
tandus, atau sebutir mutiara di onggokan pecahan kaca, atau ibarat parfum wangi
di tengah kebusukan (J. Sidlow Baxter) Isinya menceritakan kesetiaan seorang
janda muda berkebangsaan Moab kepada ibu mertuanya, seorang janda berkebangsaan
Israel. Kesetiaan dan pengorbanannya itu beroleh pahala dari Tuhan.
Garis Besar
Kitab
Pengungsian dan
tragedi keluarga Elimelekh (1:1-5), Naomi dan Rut kembali ke Betlehem (1:6-22),
Rut bertemu dengan Boas (2), Rencana Naomi dan keberhasilannya (3), Perkawinan
Rut dan Boas, dan silsilah Peres (4:1-7)
Pesan Penerapan
Allah tidak
membatasi keselamatan pada satu bangsa saja (Israel), melainkan siapa aja yang
beriman boleh menjadi umat Allah. Rut berkebangsaan Moab, berdasarkan kelahiran
jasmani tidak termasuk dalam garis keturunan Israel secara lahiriah. Tetapi
beriman kepada Allah sesuai pernyataannya: “..bangsamulah bangsaku dan Allahmulah Allahku.” (Rut. 1:16). Iman itu
membuat Rut dihisabkan menjadi bagian dari umat Allah yang juga sekaligus
menerima berkat-berkat perjanjian. Karena imannya, namanya diabadikan dalam
silsilah yang melahirkan Mesias (Mat. 1:5, 16).
Penyerahan diri
pada Tuhan menuntut pengorbanan, Walaupun di suruh pulang, walaupun menghadapi
masa yang susah , walaupun akan pergi ke suatu tempat yang belum dikenal, namun
Rut tetap bertekad untuk mengikut Naomi. Tekad itulah yang menjadi teladan
sepanjang masa bagi orang yang sungguh-sungguh mau mengikut Tuhan. Demikianlah
seharusnya langkah kita dalam mengikut Tuhan, dengan komitmen, keputusan yang
tegas dan penuh penyerahan diri.
1 SAMUEL
Nama Samuel
diberikan kepada kitab ini, karena dialah tokoh terpenting dalam pasal-pasal
pertama dalam kitab ini. Nama Samuel juga menjadi penting, karena dialah yang
mengurapi baik Saul maupun Daud, yang menjadi tokoh-tokoh penting dalam sisa
kitab-kitab tersebut. Menurut tradisi Yahudi, sebagian kitab Samuel yang
pertama ditulis oleh Samuel dengan tambahan catatan dari penulis lain, yaitu
Natan dan Gad (1 Taw. 29:29-30). Sumbangan nabi Natan dan Gad diperlukan dalam
penulisan kitab ini terutama menyangkut kisah kematian Samuel sebagaimana
tercatat dalam 1 Samuel 25:1 dan peristiwa-peristiwa berikutnya sesudah
kematian Samuel.
Isi dari Kitab:
Samuel : Yang terakhir di antara
hakim-hakim
Kelahiran dan masa mudanya (1-2)
Panggilan dan jabatannya (3)
Masa dan kegiatannya (4-7)
Saul: Yang pertama di antara
raja-raja
Ia ditunjuk menjadi raja (8-10)
Ia pada mulanya memberi harapan
(11-12)
Ia akhirnya melakukan perbuatan-perbuatan
yang bodoh dan merupakan dosa (12-15)
Ia ditolak (15:23, 28, 35).
Daud: Diurapi menjadi pengganti
Saul (16-31)
Ia diurapi oleh Samuel (16:1-13)
Ia mengabdi kepada Saul
(16:14-20:43)
Ia mengungsi (21-30)
Kematian Saul (31)
Pesaan penerapan
Kita harus tetap
setia sementara diproses Tuhan Kitab 1 Samuel menegaskan integritas Daud,
seorang yang diurapi tetapi selalu menghormati pemimpinnya dan sabar menunggu
pembelaan Tuhan tanpa berusaha mengambil posisi yang dijanjikan Tuhan. Daud
selalu hidup dengan iman. Kepercayaannya adalah di dalam Tuhan. Daud mengalami
proses panjang selama 13 tahun sebagai persiapan menjadi raja. Karena itu Tuhan
juga memberi perjanjian-Nya yang kekal kepada Daud, bahwa ia selalu akan
memiliki keturunan yang akan duduk atas tahta.
Untuk menjadi
pemimpin yang berhasil, kita harus membuka katup-katup kehidupan kita. Terkadang
kita melihat seseorang dan kita asumsikan bahwa ia memenuhi syarat untuk
menjadi pemimpin yang hebat. Demikianlah kasusnya dengan Saul (1 Sam. 9:1-2).
Ketika bangsa Israel minta diberikan seorang raja, Allah memberi mereka Saul,
dan semua orang berharap Saul menjadi pemimpin yang hebat. Tidak lama kemudian,
Saul, seseorang yang memiliki kuasa serta potensi, membuat kepemimpinannya
mengalami kehancuran, dan Allah memilih seorang pemimpin baru, yakni Daud, dan
Daud berhasil dalam kepemimpinannya. Rahasia kehidupan Daud adalah karena dia
mau membuka katub kehidupannya
Katub Saul
rasa takut, tidak sabar,
menyangkal, mengikuti dorongan hati, sikap licik,cemburu dan marah.
Katub Daud
keluarga yang menganggap remeh, terlahir dalam keluarga miskin (penggembala),
pemimpinnya (Saul) yang terus saja
berusaha membunuhnya, usia muda dan tidak berpengalaman
Keduanya
sama-sama mendapat nasihat dari mentor yang sama, yakni Samuel. Saul menolak
nasihat Samuel, sementara Daud mengikutinya. Kedua-duanya sama-sama menghadapi
tantangan yang besar, Goliat dan bangsa-bangsa lain yang memusuhi Israel. Saul
menolak melawan Goliat, tetapi Daud menghadapinya. Keduanya sama-sama memiliki pilihan untuk
berubah dan bertumbuh. Saul menolak untuk berubah ketika ditegur sehingga
pertumbuhannya menjadi mandeg, tetapi Daud mengakui dosanya dan bertobat dan
terus melanjutkan pertumbuhan rohaninya.
Jalan serupa yg dihadapi Saul &
Daud
Keduanya
sama-sama mendapat nasihat dari mentor yang sama, yakni Samuel. Saul menolak
nasihat Samuel, sementara Daud mengikutinya. Kedua-duanya sama-sama menghadapi
tantangan yang besar, Goliat dan bangsa-bangsa lain yang memusuhi Israel. Saul
menolak melawan Goliat, tetapi Daud menghadapinya. Keduanya sama-sama memiliki
pilihan untuk berubah dan bertumbuh. Saul menolak untuk berubah ketika ditegur
sehingga pertumbuhannya menjadi mandeg, tetapi Daud mengakui dosanya dan
bertobat dan terus melanjutkan pertumbuhan rohaninya.
2 SAMUEL
2 Samuel dimulai
dengan kematian Saul dan pengurapan Daud di Hebron sebagai raja atas Yehuda
selama tujuh setengah tahun (ps 1-4), Sisa kitab ini memusatkan perhatian pada
33 tahun berikutnya dalam kehidupan Daud sebagai raja seluruh Israel di
Yerusalem (ps 5-24).
Garis Besar Kitab
- Keberhasilan Daud yang luar biasa
sebagai raja
- Keberhasilan politik (1:1 – 5:25)
- Keberhasilan Rohani (5:11-25)
- Keberhasilan militer (8:1-10:19)
- Pelanggaran Daud yang memalukan
- Perzinahan Daud dengan Batsyeba
(11:1-5)
- Pembunuhan Uria dan usaha
menyembunyikan dosanya (11:6-27)
- Kesalahan dan hukuman Daud
dinyatakan oleh nabi Natan (12:1-14)
Tahun-tahun Daud menuai
akibat-akibat dosanya:
- Hukuman atas rumah tangganya
(12:15-15:6)
- Hukuman atas kerajaan –
pemberontakan dan pembunuhan (15:7-20:26)
- Tahun-tahun terakhir Daud sebagai
raja
- Bencana kelaparan selama tiga
tahun (21:1-14)
- Peperangan dengan bangsa Filistin
(21:15-22)
- Orang-orang perkasa Daud
(23:8-39)
- Sensus Daud dan tulah (24:1-17)
- Syafaat Daud dan kemurahan Allah
(24:18-25)
Pesan Penerapan
Setialah dalam
perkara-perkara kecil, maka Allah akan mempercayakanmu perkara-perkara besar. Ada
tiga kali Daud mendapat pengurapan menjadi raja, yang pertama di hadapan
keluarganya oleh Samuel (1 Sam. 16), oleh suku Yehuda menjadi raja di kota
Hebron (2 Sam. 2) dan oleh seluruh Israel menjadi raja untuk ke-12 suku Israel
(2 Sam. 5). Ketika Daud diurapi menjadi raja pertama kali, itu terjadi saat ia
berusia 17 tahun, namun untuk betul-betul menjadi raja atas seluruh Israel,
Daud harus mengalami proses selama 13 tahun.
Pengurapan Tuhan
membuat kepemimpinan kita menjadi efektif . Ketika Daud dikejar-kejar oleh Saul
maka Daud lari ke gua Adulam (1 Sam. 22:1-5). Daud sendiri sedang dalam
kesusahan, terjepit dan terancam, tetapi dalam keadaan seperti itu justru Allah
menggerakkan 400 orang yang dalam kesukaran, yang dikejar-kejar tukang piutang,
orang yang sakit hati untuk mengikuti Daud. Tidak ada pilihan bagi Daud,
terpaksa ia memimpin mereka. Sejak di gua Adulam itulah hidup mereka terkoneksi
(terhubung) dengan Daud. Setelah hidup mereka terhubung dengan Daud kurang
lebih 13 tahun, mereka yang tadinya punya banyak kesukaran, dikejar-kejar
tukang piutang dan menyimpan sakit hati akhirnya berubah menjadi
pahlawan-pahlawan yang gagah perkasa (2 Sam. 23:8-39). Yesaya 61:1-3 mengatakan
bahwa pengurapan Tuhanlah yang akan mematahkan kuk
Orang yang
berhasil bukanlah orang yang tidak pernah gagal, tetapi orang yang bangkit dari
kegagalan-kegagalan mereka. Daud bukanlah orang yang sempurna, ia juga sama
seperti kita, punya banyak kelemahan dan kegagalan. Berulang kali ia jatuh
dalam dosa, seperti berzinah, membunuh, tidak tegas terhadap anak-anaknya, dan
sombong. Hanya, Daud tidak tenggelam di dalam kekalahan-kekalahannya, ia
bangkit lagi, ia mengakui dosa-dosanya dan bertobat sehingga hidupnya
diperbaharui. Berbeda dengan Saul, yang tidak bertobat ketika ditegur dan terus
saja tinggal dalam dosa, bahkan dosa yang semakin besar.
KITAB 2 RAJA-RAJA
Yeremia
berdasarkan kesamaan II Raja 24:18-25:30 dengan Yeremia 52. Penulis lain, yang
menulis bagian terakhir kitab II Raja-raja. Yeremia dibawa ke Mesir sesudah
keruntuhan Yerusalem (Yer. 43:6-7), sedangkan bagian terakhir adalah catatan
lengkap tentang kejadian-kejadian di Babel. Nabi Yesaya, berdasarkan persamaan
2 Raja-raja 18-20 dengan Yesaya 36-39. Kitab Raja-raja dianggap sebagai sejarah
Israel yang selektif mulai dari masa akhir pemerintahan Raja Daud sampai pada
penaklukan Yerusalem oleh orang Babel. Berdasarkan kronologi, 1-2 Raja-raja
memerincikan sejarah politik Israel selama kerajaan kesatuan, dimulai sekitar
tahun 970 SM, terus masa pembuangan Israel, Kerajaan Utara oleh Asyur (722 SM)
dan pembuangan Yehuda, kerajaan Selatan ke Babel (587/586 SM).
Kerajaan Selatan : Rehabeam, Abiam,
Asa, Yosafat, Yoram
Kerajaan Utara : Yerobeam, Nadab, Baesa,
Elah, Zimri, Omri, Ahab, dan Ahazia
KITAB 1 & 2 TAWARIKH
Kitab 1-2 Tawarikh kembali
menceritakan sejarah Israel dari zaman Adam sampai kepada pembuangan ke Babel,
namun berfokus pada Kerajaan Yehuda
Penulis: Di duga kuat penulisnya
adalah Ezra (seorang imam). Dengan Alasan :
Berbeda dengan 1
dan 2 Raj. yang ditulis dari sudut pandang nabi, 1 dan 2 Taw. ditulis dari
sudut pandang seorang imam. Pusat perhatian penulis adalah hal-hal yang
berhubungan dengan perlakuan raja-raja terhadap imam-imam Lewi dan pusat
peribadatan di Bait Suci (Tabut Tuhan). Beberapa dosa Salomo dan Daud dan
beberapa raja tidak disebutkan. Sebagaimana kebiasaan imam adalah bersyafaat
(membela) serta mengadakan pendamaian untuk dosa-dosa
Garis Besar Kitab
Silsilah (1 Taw. 1-9).
Dari Yafet,
muncul bangsa-bangsa Eropa, yaitu bangsa Barat dan Utara.
Dari Ham, muncul
bangsa Kanaan, Mesir, Etiopia, Afrika, yaitu bangsa-bangsa Selatan.
Dari Sem, muncul
bangsa Arab dan Israel dan bangsa-bangsa Timur.
Sejarah Kerajaan Daud (1 Taw.
10-29)
Garis Besar 2 Tawarikh
Pemerintahan Salomo (2 Taw. 1-9)
Sejarah Kerajaan Yehuda (2 Taw.
10-36).
Raja Rehabeam dan Pemisahan
Kerajaan
Raja Abiam, Asa dan Yosafat
Raja Yoram, Ahazia dan Ratu Atalia
Raja Yoas dan Amazia
Raja Uzia, Yotam dan Ahaz
Raja Hizkia
Raja Manasye dan Amon
Raja Yosia
Empat Raja Terakhir : Yoahas,
Yoyakim, Yoyakhin dan Zedekia
KITAB EZRA
Berdasarkan
Kitab Daniel pasal 5, kita ketahui bahwa kerajaan Babel akhirnya dikalahkan
oleh kerajaan Media-Persia. Babel & Media Persia (Koresy) mempunyai
kebijakan yang berkebalikan. Selain itu, ia memberikan orang-orang yang kembali
ke tanah asal mereka itu untuk mempunyai otonomi dalam mengurusi kehidupan
masyarkat, melakukan pembangunan fisik daerah mereka masing-masing bahkan
dengan dukungan keuangan kerajaan serta melaksanakan ibadahnya masing-masing. Kebijakan
seperti itu memberikan kesempatan kepada orang Yahudi untuk kembali dari pembuangan.
Ezra dan Nehemia adalah dua orang yang memimpin rombongan-rombongan orang
Yahudi yang pulang dari pembuangan tersebut. Ezra memillih fokus dalam rangka
membangun masyarakat Yahudi dari aspek religius (rohani), sedangkan Nehemia
memilih untuk membangun dari aspek fisik (pembangunan kembali tembok Yerusalem
dan tata kelola pemerintahan).
Penulis: Ezra, karena kata ganti
yang digunakan penulis adalah aku (orang pertama tunggal) – Ezra 8:1
Garis Besar Kitab Ezra
Pengembalian rombongan yang
dipimpin Sesbazar (1)
Pengembalian rombongan yang
dipimpin Zerubabel (2-6)
Pengembalian rombongan yang
dipimpin Ezra (7-10)
Isi Ringkasan
Sesbazar (Ezra 1)
Pulang memimpin
rombongan setelah dekrit Koresy dengan membawa seluruh perlengkapan Rumah Allah
yang sebelumnya telah diambil oleh Nebukadnezar
Zerubabel (Ezra
2-6).
Pembangunan
Rumah Allah sempat terhenti sampai pemerintahan Darius, lalu diselesaikan di
bawah kepemimpinan Zerubabel dan Yesua oleh dorongan yang terus-menerus dari
nabi Hagai dan Zakharia. Musuh yang mencoba menghalangi bernama Tatnai seorang
kepala Daerah di sebelah barat sungai Efrat (artinya pembangunan itu mendapat
tekanan dari pejabat pemerintahan/politik daerah). Bulan ke-5 tahun ke-7
pemerintahan Artasasta (7:8) Ezra memimpin rombongan lain pulang ke Yerusalem. Ezra
membereskan persoalan kawin campur (9:1-2) setelah sebelumnya mengambil waktu
berdoa dan mengajarkan Taurat Tuhan.
Pesan Penerapan
Kalau masa
penghukuman orang-orang Yahudi sudah genap, maka Tuhan mungkinkan mereka dapat
pulang dari tempat pembuangan (Ez. 1:1). Hukuman Tuhan mempunyai tujuan
mendidik – apabila tujuan itu sudah tercapai, anak-anak Tuhan akan dilepaskan
dari hukuman tersebut. Pekerjaan Tuhan yang terpenting senantiasa mendapatkan
perlawanan. Walaupun pekerjaan Tuhan mendapat perlawanan, tetapi kalau
hamba-hamba Tuhan menghadapi perlawanan itu dengan ketegasan, mereka pasti
sanggup mengatasinya. Iblis terus-menerus berusaha untuk menghalangi pekerjaan
Tuhan, tetapi di dalam Kristus hamba-hamba Tuhan lebih berkuasa dan harus
melawannya dengan doa dan iman sampai menang. Dosa dikoreksi melalui gabungan
pelayanan firman dan doa. Ezra berhasil mengoreksi dosa Yehuda dengan
mengajarkan Taurat mengambil waktu untuk berdoa.
KITAB NEHEMIA
Penulis : Permulaan kitab itu dimulai
dengan kalimat “Riwayat Nehemi bin Hakhalya (Neh. 1:1), Beberapa bagian kitab
itu menggunakan kata ganti orang pertama yaitu “aku”, yang menunjuk kepada diri
Nehemia sendiri, seperti: Nehemia 1-7; 12:27-13:31.
Garis Besar
Kitab
Kembalinya
Nehemia dan Pembangunan Kembali Tembok Yerusalem (1-7)
Pembaharuan
Rohani di bawah Pimpinan Ezra (8-10)
Daftar Penduduk
Yerusalem, Imam dan Orang Lewi (11:1 – 12:26)
Pentahbisan
tembok Yerusalem dan Tindakan Nehemia Selanjutnya (12:27 – 13:31)
Kembalinya
Nehemia dan Pembangunan Kembali Tembok Yerusalem (1-7)
Nehemia
menyelidiki utk memperoleh “blue print” pekerjaan yg harus dilakukan, lalu
mengorganisir kelompok-kelompok kerja (2:11-16; 3:1, 3a). Tantangan datang
(2:10), bertambah (2:19; 4:7). Dari penghinaan (4:1-6) kepada ancaman
bersenjata (4:7-8), lalu nubuatan palsu. Tanggapan Nehemia atas tantangan: doa
(4:9).
Tangtangan Internal
ekanan ekonomi,
akibat pemimpin yg mencari keuntungan di tengah-tengah penderitaan (5:1-5). Cara
mengatasinya: Nehemia berkonfrontasi dengan para pemimpin dan tidak menerima
gaji sebagai bupati selama 12 tahun (5:14), Akhirnya tembok Yerusalem selesai
pada hari ke-52 (6:15)
- Pembaharuan
Rohani di bawah Pimpinan Ezra (8-10) – Kebangunan rohani terjadi karena
pemberitaan firman. Pada bulan yang ketujuh, setelah orang Israel telah menetap
di kota-kotanya (8:1), berkumpullah seluruh rakyat di halaman di depan pintu
gerbang Air. Atas permintaan rakyat yang
berkumpul, Ezra membacakan “kitab Taurat, yakni kitab hukum yang diberikan
Tuhan kepada Israel” (8:2), mulai pagi hari sampai siang hari, sambil berdiri
di atas mimbar kayu. Pada saat yang sama, orang-orang Lewi juga membaca dan
menafsirkannya sehingga orang banyak itu mengerti pembacaan itu (8:9).
- Respon terhadap berita Firman
Tuhan, Pada hari yang kedua puluh empat bulan itu, orang Israel berpuasa,
mengaku dosa, serta mendengarkan firman Tuhan (9:1-3). Lalu beberapa pemimpin
dari bani Lewi memimpin pengakuan dosa yang telah dilakukan oleh Israel
sepanjang sejarah (9:5-37).
- Daftar Penduduk
Yerusalem, Imam dan Orang Lewi (11:1 – 12:26)
Orang-orang yang dapat tinggal di Yerusalem adalah satu persepuluh dari seluruh jumlah penduduk yang ada. Sementara sisanya tinggal di luar kota Yerusalem (11:1). Berdasarkan undi tersebut maka dibuat daftar semua masyarakat yang tinggal di dalam maupun di luar kota Yerusalem (11:2-36). Selanjutnya dibuat pula daftar para imam dan orang Lewi secara keseluruhan (12:1-26).
Orang-orang yang dapat tinggal di Yerusalem adalah satu persepuluh dari seluruh jumlah penduduk yang ada. Sementara sisanya tinggal di luar kota Yerusalem (11:1). Berdasarkan undi tersebut maka dibuat daftar semua masyarakat yang tinggal di dalam maupun di luar kota Yerusalem (11:2-36). Selanjutnya dibuat pula daftar para imam dan orang Lewi secara keseluruhan (12:1-26).
- Pentahbisan tembok Yerusalem dan Tindakan
Nehemia Selanjutnya (12:27 – 13:31)
Penahbisan tembok Yerusalem dirayakan dengan dua arak-arakan di sekitar tembok dengan arah yang berlawanan (12:31; 12:38) dan akhirnya bertemu di Rumah Allah (12:40), lalu mereka mempersembahkan korban serta bersukaria (12:43). Setelah itu diatur mekanisme pengumpulan persembahan khusus, persembahan buah sulung, dan persepuluhan dan sumbangan sukarela untuk menjamin kebutuhan imam dan orang-orang Lewi yang ditugaskan menyelenggarakan ibadah (12:44, 47).
Penahbisan tembok Yerusalem dirayakan dengan dua arak-arakan di sekitar tembok dengan arah yang berlawanan (12:31; 12:38) dan akhirnya bertemu di Rumah Allah (12:40), lalu mereka mempersembahkan korban serta bersukaria (12:43). Setelah itu diatur mekanisme pengumpulan persembahan khusus, persembahan buah sulung, dan persepuluhan dan sumbangan sukarela untuk menjamin kebutuhan imam dan orang-orang Lewi yang ditugaskan menyelenggarakan ibadah (12:44, 47).
Pesan dan
Penerapan
Pelayanan yang
berhasil selalu dinafasi oleh doa . Nehemia adalah salah satu contoh bagaimana
seseorang bisa berhasil karena memiliki kehidupan doa yang kuat. Doa-doa
Nehemia dicatat dalam Nehemia 1:4; 2:4; 4:4-5; 5:19; 13:14, 22b, 31b. Melalui
ayat-ayat tersebut dapatlah dikatakan bahwa Nehemia berdoa sejak sebelum,
ketika sedang maupun sesudah ia melakukan pekerjaannya. Padahal tantangan yang
ia hadapi bertambah baik dari segi
jumlah maupun bobotnya. Sebab dituliskan bahwa tantangan pertama datang berasal
dari dua orang (Neh. 2:10), kemudian berkembang menjadi tiga orang (Neh. 2:19),
dan berlanjut menjadi empat orang (Neh. 4:7). Bobotnya pun meningkat, mulai
dari olok-olok (Neh. 4:1-6), ancaman senjata atau pembunuhan (Neh. 4:7-8; 6:2)
dan terakhir adalah nubuat palsu (Neh. 6:10-12). Tembok Yerusalem selesai 52
hari saja (Neh. 6:15). Padahal, lingkup pembangunan itu begitu besar dan luas.
Tentu keberhasilan itu ada hubungannya dengan kehidupan doa Nehemia, sehingga
Allah selalu campur tangan dalam setiap pekerjaannya dan membuat apa saya yang
dikerjakannya berhasil. Dengan demikian,
siapa pun yang bekerja dalam pelayanan Kerajaan Allah, patutlah memiliki
kehidupan doa yang kuat. Doa adalah cara seseorang mengandalkan Tuhan dalam
hidupnya. Firman Tuhan berkata “Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia,
yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada
TUHAN!” (Yer. 17:5-6). “Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang
menaruh harapannya pada TUHAN!” (Yer. 17:7-8). Di dalam setiap jerih payah ada
upah. Walaupun Nehemia menghadapi tantangan yang semakin besar dalam upayanya
membangun dan mengusahakan kesejahteraan Yerusalem, namun ia tidak pernah
menyerah. Berulang kali Nehemia berkata dalam doanya, “Ya Allahku, demi
kesejahteraanku, ingatlah segala yang kubuat untuk bangsa ini.” (Neh. 5:19;
13:14; 13:22b; 13:31b). Pernyataan-pernyataannya tersebut menunjukkan bahwa
Nehemia sadar betul, bahwa ada upah di setiap jerih payahnya dalam pelayanan. Alkitab berulangkali mengatakan kepada kita
bahwa Allah tidak saja tahu segala jerih payah kita, tetapi juga mengingatnya
dan sekaligus memberikan upah kepada kita (Wah. 2:2). Itu sebabnya 1 Korintus
15:58 berkata, “Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh,
jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa
dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia.”. Pemimpin yang
baik adalah pemimpin yang memiliki kepekaan terhadap kesusahan atau penderitaan
orang-orang yang dipimpinnya. Nehemia memiliki kepekaan terhadap kesusahan
orang-orang yang dipimpinnya dan rela berkorban bagi mereka. Padahal beberapa
pemimpin lain malah menambah berat penderitaan masyarakat Yerusalem. Penderitaan
masyarakat Yerusalem pada waktu Nehemia datang ke sana dilukiskan di dalam
Nehemia 5:1-5. Pernyataan-pernyataan masyarakat sebagaimana ditulis di atas
menunjukkan tentang betapa beratnya penderitaan yang sedang mereka alami.
Walaupun demikian, dari Nehemia 5:6-13 dapat kita simpulkan bahwa ternyata
beberapa pemimpin bukannya menolong umat itu lepas dari penderitaannya, tetapi
malah sebaliknya menambah berat beban penderitaan mereka. Ini menimbulkan
kemarahan Nehemia sehingga ia terpaksa berindak keras terhadap para pemimpin
tersebut. Selanjutnya, Nehemia rela melayani tanpa digaji sepeser pun. Dengan
maksud agar gaji tersebut dapat dipergunakan untuk kesejahteraan rakyat (5:14).
Dengan demikian, kita dapat belajar berkorban juga bagi mereka yang kita layani
sebagai wujud dari kepemimpinan hamba dan bukan kepemimpinan yang memerintah
sebagaimana yang Yesus katakan, “Janganlah pula kamu disebut pemimpin, karena
hanya satu Pemimpinmu, yaitu Mesias. Barangsiapa terbesar di antara kamu,
hendaklah ia menjadi pelayanmu.” (Mat. 23:10-11).
KITAB ESTER
Kisah yang
diceritakan dalam Kitab Ester adalah peristiwa-peristiwa yang terjadi di
benteng Susan (Est. 1:2), yang merupakan ibu kota kerajaan Persia. Benteng
susan atau “puri Susan” disebut juga dalam Nehemia 1:1 dan Daniel 8:2. Menurut
Ester 1:1 Raja yang memerintah pada masa itu adalah Ahasyweros, yang
kekuasaannya meliputi seratus dua puluh tujuh daerah mulai dari India sampai ke
Etiopia.
Dilema Kitab
Ester
Tidak ditulisnya
nama Allah, Banyak yang menolak kitab Ester dalam Kanon. Martin Luther “mungkin
lebih baik seandainya kitab ini tidak ada.” Walaupun dalam kitab ini tidak ada
disebutkan nama Allah, namun peristiwa-peristiwa yang diceritakan di dalamnya
menunjukkan adanya kedaulatan Allah untuk mengatur jalannya sejarah
bangsa-bangsa, terutama pemeliharaan Allah atas orang Yahudi (umat-Nya). Anggapan
bahwa kitab ini hanya fiksi belaka Adanya kesamaan ceritanya dengan kisah
dewa-dewa Babel. Ester 10:2 merujuk kisah ini dalam sejarah raja-raja
Media-Persia
Bukti Ekternal
kesejarahan Ester : Ahli sejarah Yunani, Herodotus, yang menulis pada periode
450-400 B.C., menggambarkan raja Sasta I
(Ahasyweros) sebagai seorang yang kejam, lalim, berhawa nafsu dan berubah-ubah
pendiriannya. Sifat-sifat tersebut cocok dengan gambaran yang terdapat dalam
Kitab Ester. Penggalian-penggalian di Susan membuktikan pembangunan istana di
situ, yang dimulai oleh raja Darius dan diselesaikan oleh anaknya, raja Sasta I
(Ahasyweros), bandingkan Ester 1:2; Daniel 8:2. Loh tulisan dari tanah liat
yang ditemukan di Borsipa, dekat kota Babel, menyebutkan seorang bernama
“Marduka” sebagai pejabat tinggi di istana Susan pada periode pertama
pemerintahan Sasta I (Ahasyweros). Dapat dikemukakan bahwa orang tersebut sama
dengan Mordekhai dengan tugasnya di pintu gerbang istana (2:19) merupakan tugas
yang sangat penting dan penuh tanggung jawab. Dalam suatu kumpulan loh-loh tanah liat dari zaman
pemerintahan Artahsasta I (anaknya Ahasyweros) dan Darius II, lebih dari 100
orang Yahudi disebut sebagai pejabat tinggi dalam kerajaan Persia. Dapat
dikemukakan bahwa pengangkatan begitu banyak orang Yahudi itu adalah pengaruh
Mordekhai yang diangkat menjadi perdana menteri dan sangat dihormati oleh raja
Ahasyweros (Est. 10:2-3)
Penulis: Berdasarkan
Ester 9:20, diungkapkan bahwa Mordekhailah yang menuliskan peristiwa di dalam
Kitab Ester. Dugaan bahwa Mordekhai adalah penulis Kitab Ester diperkuat dengan
kenyataan bahwa si penulis mempunyai pengetahuan yang sangat mendalam tentang
urusan-urusan kerajaan Persia, termasuk tabiat raja Ahasyweros yang tidak
mungkin dapat diketahui oleh orang luar istana, kecuali oleh orang yang dekat
dengan raja.
Garis Besar
Kitab
-
Bangsa Yahudi dalam Istana Persia (1-2)
-
Keselamatan bangsa Yahudi terancam (3-7)
-
Kemenangan bangsa Yahudi (8-10)
-
Isi Ringkasan
-
Ester mulai berkuasa (1-2)
- Mordekhai menolak untuk sujud
A.
Kemarahan Haman: Mordekhai dalam bahaya (3:1-6)
B. Dekrit Ahasyweros: Israel dalam bahaya
(3:7-15)
- Rencana
pelepasan: Ester dalam bahaya (4-5)
- Jamuan makan
pertama Ester
A. Ahasyweros tak dapat tidur: Mordekhai
diperingati (6:1-5)
B.
Haman direndahkan: Mordekhai dihormati (6:6-13)
- Jamuan makan kedua Ester
A. Kemarahan Ahasyweros: Haman terbukti
bersalah dan dijatuhi hukuman (7)
B. Dekrit Ahasyweros: Israel diberi hak
untuk membela diri (8)
- Musuh-musuh
Israel dibinasakan (9-1-19)
- Merayakan hari
raya Purim (9:20-32)
- Kebesaran
Mordekhai (10:1-3)
Pesan &
Penerapan
Pemeliharaan
Allah, Kisah dalam Kitab Ester mengungkapkan dengan jelas pemeliharaan Allah
atas kehidupan umat-Nya. Haman merencanakan pemusnakan menyeluruh atas orang
Yahudi di seluruh wilayah kerajaan Persia (Est. 3:6). Mordekhai meyakini bahwa
kedudukan Ester sebagai ratu bukanlah sebagai suatu kebetulan. Artinya Allah
dalam kedaulatannya memberikan kedudukan kepada Ester dengan maksud penyelamatan.
Hal ini nyata dari pernyataan yang dikemukakan oleh Mordekhai, “Siapa tahu,
mungkin justru untuk saat yang seperti ini engkau beroleh kedudukan sebagai
ratu.” (Ester 4:14b). Berdasarkan keyakinan itu, Mordekhai mendorong Ester
untuk menggunakan kedudukannya sebagai ratu untuk menjadi perantara bagi orang
Yahudi kepada raja Ahasyweros. Pada akhirnya, kita ketahui bahwa Allah memakai
kedudukan Ester untuk menjadi pengantara kepada raja Ahasyweros sehingga orang
Yahudi diselamatkan dari ancaman pemusnahan. Dengan demikian, dapatlah
dikatakan bahwa kadang-kadang Allah memakai saluran-saluran biasa dengan
urutan-urutan peristiwa yang wajar untuk mengendalikan jalannya sejarah sebagai
wujud pemeliharaan-Nya atas kehidupan umat-Nya. Penganiayaan terhadap orang pecaya
dan perlindungan Allah, Kenyataannya, ancaman pemusnahan terhadap orang Yahudi
(umat Tuhan) bukanlah satu-satunya peristiwa yang baru pertama kali muncul
dalam Kitab Ester. Jauh-jauh hari sebelumnya, kita pun pernah membacanya dalam
Kitab Keluaran, yaitu ketika Firaun berusaha membatasi kelahiran bayi-bayi di
Israel (Kel. 1:1-22). Tentu saja kita tahu, bahwa dalang di balik semua usaha
pemusnahan tersebut adalah Iblis dengan maksud supaya Mesias tidak dilahirkan
ke dalam dunia. Upaya-upaya itu akan terus berlanjut sampai kini kepada
orang-orang percaya. Itu sebabnya kita dapat melihat berbagai penganiayaan
terjadi di berbagai belahan dunia terhadap orang Kristen saat ini. Dengan
demikian kita sadar bahwa orang Kristen dapat menjadi sasaran kebencian dan
penganiayaan oleh dunia, sebagaimana diungkapkan sendiri oleh Tuhan Yesus
“Jikalau dunia membenci kamu, ingatlah bahwa ia telah lebih dahulu membenci Aku
dari pada kamu. Sekiranya kamu dari dunia, tentulah dunia mengasihi kamu
sebagai miliknya. Tetapi karena kamu bukan dari dunia, melainkan Aku telah
memilih kamu dari dunia, sebab itulah dunia membenci kamu.” (Yoh. 15:18-20). Dalam
kasus penganiayaan orang-orang percaya sekarang, Iblis seringkali menggunakan
manusia sebagai alatnya, terutama melalui kedudukan mereka dalam kekuasaan
pemerintahan atau politis.
Bahkan mereka
yang menganiaya orang-orang percaya menganggap penganiayaan itu sebagai
perbuatan bakti kepada Allah, sebagaimana diungkapkan oleh Tuhan Yesus, “Kamu
akan dikucilkan, bahkan akan datang saatnya bahwa setiap orang yang membunuh
kamu akan menyangka bahwa ia berbuat bakti bagi Allah. Mereka akan berbuat
demikian, karena mereka tidak mengenal baik Bapa maupun Aku.” (Yoh. 16:2-3).
Kalaupun hal itu terjadi, orang-orang percaya tidak perlu kecewa, karena Yesus
juga mengatakan, “Semuanya ini Kukatakan kepadamu, supaya kamu jangan kecewa
dan menolak Aku.” (Yoh. 16:1).
Selain itu,
melalui Kitab Ester, kita dapat percaya tentang pemeliharaan Allah yang ajaib
bagi orang percaya dalam masa-masa penganiayaan. Dan dalam kemahakuasaan-Nya,
Allah membalikkan rencana pemusnahan terhadap umat-Nya menjadi pemusnahan
musuh-musuh-Nya. Ester 9:1 “Dalam bulan yang kedua belas – yakni bulan Adar -,
pada hari yang ketiga belas, ketika titah serta undang-undang raja akan
dilaksanakan, pada hari musuh-musuh orang Yahudi berharap mengalahkan orang
Yahudi, terjadilah yang sebaliknya: orang Yahudi mengalahkan pembenci-pembenci
mereka.” Itu sebabnya, Tuhan
memperingatkan musuh-musuh-Nya, “Janganlah mengusik orang-orang yang Kuurapi,
dan jangan berbuat jahat kepada nabi-nabi-Ku.” (1 Taw. 16:22 ; Maz. 105:15).
0 Komentar untuk "PEMBIMBING PERJANJIAN LAMA KEJADIAN-ESTER"