KESELAMATAN TEOLOGI PERJANJIAN LAMA TERGENAPI DI PERJANJIAN BARU

KHARISMA : JURNAL ILMIAH TEOLOGI

Vol.1, No.1 (2020) :1-15                                               ISSN  : 27226441 

(online),  27226433 (print)  

Diterbitkan: Sekolah Tinggi Teologi Kharisma, Bandung 

http://jurnalsttkharisma.ac.id/index.php/Kharis/


KESELAMATAN TEOLOGI PERJANJIAN LAMA TERGENAPI DI PERJANJIAN BARU

 

Author/penulis : nn

Sekolah Tinggi Teologia Kharisma, Bandung

Email : 0@gmail.com



Abstract

Orang kristen atau pengikut Yesus Kristus memiliki tujuan ingin mendapatkan keselamatan yang kekal. Untuk mencapai itu semua perlu memahami konsep keselamatan yang diberikan Yesus Kristus kepada umatnya yang percaya kepada-Nya. Konsep keselamatan dalam perjanjian lama dan perjanjian baru perlu kita ketahui bersama, bahwa dalam perjanjian lama saat itu belum ada Yesus, keselamatan dari Yesus baru ada dalam perjanjian baru. Sering dipertanyakan dari manakah keselamatan dalam perjanjian lama dan perjanjian baru dan apa saja konsep hubungan serta bagaimanakah konsep keselamatan dalam perjanjian lama dapat tergabung dalam perjanjian baru? Jurnal ini akan membahas itu semua. 


    Kata kunci: keselamatan, perjanjian lama, perjanjian baru, penebusan






 

PENDAHULUAN

Bicara mengenai keselamatan  atau Soteriology (doctrine of salvation) banyak kalangan yang bertanya mengenai keselamatan didalam perjanjian lama itu ada atau memang keselamatan itu hanya ada dalam perjanjian baru ?. Penting untuk kita ketahui bersama bahwa konsep dalam perjanjian lama dan konsep dalam perjanjian baru, penumpahan darah Yesus Kristus dikayu salib memberikan keselamatan bagi orang-orang percaya dan tanpa penumpahan darah Yesus tidak ada  keselamatan yang kekal. Dalam Yesus Kristus, Allah memperlihatkan kepada manusia karya penyelematan secara langsung dan nyata, perjanjian baru mencatat semua itu dan menegaskan bahwa akhir kerajaan ini masih akan datang.  Manusia memiliki kehendak bebas dalam diri untuk  jalan hidupnya tetapi Allah berdaulat dalam keselamatan, manusia tidak dapat menyelamatkan dirinya sendiri sepenuhnya keselamtan adalah karya Allah. Perlu kita ketahui dasar keselamatan orang kristen adalah anugerah Allah atas penebusan Yesus Kristus. Alkitab mengajarkan bahwa Allah telah menyediakan keselamatan melalui pribadi dan  kaya Putra-Nya.  Sang Putra telah diutus untuk menjadi manusia, mati ganti kita,bangkit kembali dari antara  orang  mati,  naik  kepada  Allah  Bapa,  menerima  kedudukan yang  berkuasa  disebelah  kanan  Allah,  dan  menghadap  Allah  atas nama     orang     percaya.     Ia     akan     datang     kembali     untuk meyempurnakan penebusan. Jadi keselamatan orang kristen bukan keselamatan universal yang mana keselamatan itu diperuntukan bagi semua orang baik yang berdosa maupun orang benar, keselamatan universal tidak  mengakui adanya neraka kalaupun ada neraka itu hanyalah tempat penghukuman yang sifatnya sementara tidak kekal. Dalam PL istilah-istilah yang digunakan dengan pengertian keselamatan adalah: pertama Yasha yang secara harafiah berarti “kemerdekaan dari larangan-larangan dan ikatan-ikatan; melepaskan dari kehancuran moral dan memberi kemenangan”. Kata ini digunakan 353 kali, misalnya dalam Kel. 14:30; Ul. 33:29; I Sam 17:47. Kata kedua adalah syaloom yang berarti damai sejahtera dan tidak ada musuh”, “berkat” dan “sehat”. Kata syaloom ini di gunakan lebih dari 250 kali, misalnya dalam I Raj. 4:25; 2 Sam. 15:27 dan dalam PB diterjemahkan sozo, ada  juga salem yang berarti persembahan syukur bagi suatu kebebasan dalam perjuangan, korban bakaran kepada Allah dengan pujian dan ucapan seperti yang terdapat dalam Im.3; 7:12 dan Amos 5:20.


METODE PENELITIAN

    Penulisan jurnal ini menggunakan metode penelitian kua litatif, adapun prosedur yang digunakan dengan mengumpulkan data-data dari sumber buku-buku dan jurnal-jurnal penelitian dengan berfokus kepada topik yang diteliti dengan cara menggabungkan data yang sama, buku-buku yang dipakai sebagai acuan seperti : Alkitab, membuka Isi Alkitab, Pembahasan pada kelas perkuliahan Teologi perjanjian lama dua  dan lain sebagainya terdaftar dalam pustaka.



PENJELASAN DAN HASIL

Dalam pembahasan Keselamatan yang ada di perjanjian lama dan yang tergenapi dalam perjanjian baru, penulis memaparkan apa yang didapat alam perkulihan teologi khususnya mata kuliah Teologi Perjanjian Lama Dua yang lebih menekankan konsep keselamatan. Perlu adanya pemikiran Apakah konsep Keselamatan di PL dan PB berbeda ? Dr. Guntur Harry, sebagai Dosen di Sekolah Tinggi Teologia Kharisma dosen pengampu Teologi Perjanjian Lama menjelaskan “ Perjanjian Baru  menegaskan tanpa YESUS tidak bisa seseorang mendapat Keselamatan Zaman Perjanjian Lama belum ada Yesus lantas bagaimana keselamatan bisa terjadi atas mereka yang di PL ?  Sementara di PL Yesus belum ada, alias Allah belum menjadi manusia”.

Di Perjanjian Lama Penebusan memiliki arti mengangkat sesuatu atau seseorang keluar dari kepemilikan seseorang untuk menjadi miliknya, dengan memberikan sesuatu yang sepadan (Kel. 13:13; Ayub 6:22-dst). Penebusan sama dengan memberi ganti setara, bangsa Israel ditebus dari perbudakan Mesir adalah tipologi Penebusan manusia. David pawson menuliskan dalam bukunya  membuka isi Alkitab perjanjian lama “ keluaran adalah pusat bagi perjanjian lama, dan semua kitab yang sesudahnya menatap balik kepadanya sebagai penebusan yang atasnya semua yang lainnya didasarkan.  Dalam cara yang sama salib merupakan pusat Perjanjian Baru”. 

Hukum korban di Perjanjian Lama adalah tipologi dari pengorbanan Yesus nantinya. Ibrani 9:22   Dan hampir segala sesuatu disucikan menurut hukum Taurat dengan darah, dan tanpa penumpahan darah tidak ada pengampunan jadi untuk dapat Pengampunan harus ditebus dengan darah. Adam dan Hawa diberikan pakaian oleh Allah dari kulit binatang Kejadian 3:21  dan  TUHAN Allah membuat pakaian dari kulit binatang untuk manusia ..............”  Binatang yang dikuliti tidak ada yang hidup, Pasti mati  itulah Korban binatang pertama untuk menebus Adam dan Hawa supaya layak dihadapanNya. Di Perjanjian lama muncul banyak korban, korban karena dosa, korban pendamaian, korban bakaran yang semuanya merujuk kepada pekerjaan Kristus. Binatang yang dibunuh darahnya untuk menebus dan sekaligus memohon pengampunan, sama seperti di Ibrani 9:22 tadi. 

 Banyak orang bertanya bagaimana orang PL Selamat ? dalam penjelasan Pendeta Dr. Guntur, MTh  yang juga dosen Teologi Perjanjian Lama di Sekolah Tingi Teologi Kharisma, mengatakan dalam perkulihan“ Orang perjanjian lama Selamat karena  Beriman kepada TUHAN (Yahweh) melalui Firman-Nya,  ketaatan mereka (orang PL) menjadi gambaran iman mereka kepada Yahweh, Kejadian 3:15  Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya".  ProtoEvangelium (Permulaan Kabar Baik ),  Nubuatan Mesias dalam PL adalah Firman-Nya, Yohanes mememiliki nama unik untuk Yesus yaitu LOGOS   artinya Firman.  Keturunan Perempuan (Kej. 3:15),  Anak Daud – Ia adalah seorang Raja (Zak. 13:1), Immanuel – PenyertaanNya, (Yes. 7:14), Gelar Ilahi – (Yes.  9:6), salah satunya dituliskan “Allah yang perkasa” jadi Mesias ini adalah Allah, Anak Manusia – kesejatiannya dalam diri manusia.  Protoevangelium artinya Pengabaran Kabar Baik (Injil) yang pertama Allah secara khusus menyebut kata "Tumit" (Ibrani: AQEV) yang ada hubungannya dengan nama Yakub (YA'AQOV) dalam menubuatkan keturunan perempuan yang kelak akan menjadi Sang Penebus yang terjadi sejak kejatuhan Adam itu. Mesias, Sang Penebus itu lahir dari garis keturunan Abraham dari garis Yakub (Ibrani, YA'AQOV) yang namanya berasal dari akar kata'AQEV, Ayin-Qof-Bet.

Dalam bahasa Ibrani hampir semua kata-kata didasarkan dari "Shoresh" (akar kata) yang umumnya memiliki tiga konsonan kata.  Jadi, bukan suatu kebetulan bahwa Sang Mesias itu lahir dari dari garis Yakub (yang juga disebut Israel) (band. Yoh. 4:22, "sebab keselamatan datang dari bangsa Yahudi“) Ini menjadi pertanyaan  diartikan  mengapa bukan keturunan laki-laki ? Ada empat kesempatan munculya manusia didunia ini, lahir tanpa laki-laki dan perempuan yaitu Adam, lahir tanpa perempuan dari laki – laki yaitu Hawa, Lahir dengan Laki-laki dan Perempuan yaitu Manusia, lahir tanpa laki-laki dari Perempuan yaitu YESUS.  Oleh karena itu Mesias disebut keturunan perempuan untuk menegaskan kesempatan tersebut dan kemanusiaannya.  Lahir dari bapa tanpa seorang ibu yaitu kelahiran Ilahi, Lahir dari Ibu tanpa seorang bapa artinya kelahiran jasmaninya. Karena adanya Dosa manusia maka diperlukan Sang Juru Selamat sebagai penebusan dosa manusia.  Istilah dosa dalam bahsa Ibrani antara lain hatta’t yang berarti kehilangan standar,sasaran atau tujuan.; pesa’ berarti pelanggaran hubungan atau pemberontakan; ‘awon berarti jahat atau melawan; segagah berarti kesalahan dan ‘amal berarti mengaacau secara sengaja atau penindasan. Yohanes mendefiniskan dosa  sebagai” kedurhakaan” (keadaan tidak berhukum) artinya orang tersebut menganggap dirinya tidak bertanggungjawab atau berakuntabilitas kepada siapa pun tetapi kepada diri mereka sendiri, dosa adalah hal normal untuk anak-anak iblis,tetapi tidak normal untuk anak-anak Tuhan.  Konsep Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru yang tergabung dalam konsep keselamatan Allah dengan melihat tujuan Utama Yesus datang ke dunia adalah untuk menyelamatkan manusia dari dosa, Yohanes 14:27 “.....Aku datang bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya.”, 1 Timotius 1:15  “Perkataan ini benar dan patut diterima sepenuhnya: "Kristus Yesus datang ke dunia untuk menyelamatkan orang berdosa,“........ Roma 5:18 Sebab itu, sama seperti oleh satu pelanggaran semua orang beroleh penghukuman, demikian pula oleh satu perbuatan kebenaran semua orang beroleh pembenaran untuk hidup. Roma  5:19 Jadi sama seperti oleh ketidaktaatan satu orang semua orang telah menjadi orang berdosa, demikian pula oleh ketaatan satu orang semua orang menjadi orang benar. Menurut Kitab Suci Adam dilihat sebagai perwakilan manusia. Jika Adam suci semua manusia suci - Jika Adam berdosa semua manusia berdosa.  Ilustrasi Team Sepakbola Satu pelanggaran semua dihukum-satu ketidaktaatan semua berdosa. Semua manusia berada di bawah kuasa dosa, begitu Adam menjadi orang berdosa, maka naturnya Adam adalah berdosa. Jadi anak-anak Adam semuanya berdosa. Itulah sebabnya semua keturunan Adam secara jasmani Naturnya Berdosa. Dosa itu dibagi menjadi dua bagian Natur Dosa dan Perbuatan Dosa, Mazmur 51:7  Sesungguhnya, dalam kesalahan aku diperanakkan, dalam dosa aku dikandung ibuku. Artinya Bayi yang dikandung sudah bernatur dosa (sekalipun belum berbuat dosa) tidak ada bayi yang berstatus “Tanpa Dosa” sebab masih dalam keturunan jasmani Adam yang sudah bernatur dosa.  Pada dasarnya orang berdosa harus mengalami penghukuman Allah meskipun  Allah itu pengampun namun Allah itu juga Adil jadi semua dosa pasti ada hukuman. Nahum 1:3   TUHAN itu panjang sabar dan besar kuasa, tetapi Ia tidak sekali-kali membebaskan dari hukuman orang yang bersalah......” Hukuman paling maksimal dari dosa adalah hukuman “Mati” Kejadian 2:17  “................janganlah kamu makan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati. Roma 6:23a  Upah dosa adalah maut. Didalam penjelasan gembala sidang Gereja Kristen Protestan Oikumene, sulaiman, bandung, Guntur Harri Mukti mengatakan di perkuliahan teologi perjanjian lama dua ada tiga macam Kematian;  Kematian rohani = putusnya hubungan dengan Allah (Yesaya 59 ),  gambaran mati secara rohani (putus hubungan dengan Allah), Ketika Kematian Rohani terjadi, bibit Kematian Jasmani ada. Kematian Jasmani, putusnya nyawa manusia dari tubuh jasmaninya, Ketika Adam berdosa manusia perlahan – lahan menuju kematian jasmaninya. Jaman Adam usia 900an – Sekarang ??. Kematian kekal, jika tidak ada solusi untuk masalah dosa, maka kematian ini akan menyusul, yaitu kematian kedua Wahyu 20:14  Lalu maut dan kerajaan maut itu di lemparkanlah ke dalam lautan api (neraka). Itulah kematian yang kedua: lautan api.  Manusia Tidak Bisa Diselamatkan dengan cara Apapun, kita semua orang berdosa harus dihukum oleh Allah termasuk  kita,  tidak bisa ada cara untuk lolos dari hukuman ini. Seorang berbuat baik yang banyak melebihi perbuatan dosa, dapatkah bisa lolos dari hukuman Allah, Manusia tidak bisa diselamatkan dengan cara apapun hutang dosa harus dibayar lunas hutang dosa tidak bisa dibayar dengan berhenti dosa Mazmur 65:4  karena bersalah. Bilamana pelanggaran-pelanggaran kami melebihi kekuatan kami,........ Hutang Dosa kita melampaui kemampuan kita sehingga tidak bisa bayar.

David pawson  menuliskan dalam bukunya Membuka isi Alkitab perjanjian baru “ Yesus mengenal manusia, dengan Ia pernah hidup dibumi sebagai “daging dan darah” manusia, dalam keadaan demikian Ia dapat bersimpati dengan semua orang yang menghadapi pergumulan yang sama yang pernah Ia hadapi” . Tidak ada seorang manusiapun dimuka bumi ini yang sanggup membayar hutang dosa manusia apalagi bisa membebaskannya. Hanya satu nama Yesus Kristus yang dapat menebus hutang atau dosa kita yaitu lewat pengorbanan, penebusan darah suci-Nya di kayu salib.Yesus Kristus adalah Juru Selamat karena DIA beringkarnasi sebagai manusia dan target Yesus dalam penebusan adalah manusia, Yesus Kristus itu Kudus tidak berdosa sehingga hanya DIA yang dapat menyelamatkan orang berdosa. 

Gembala sidang Gereja  Kristen Protestan Oikumne yang berlokasi di  sulaiman, Bandung,  Guntur menjelaskan bahwa  dibumi ada banyak manusia tetapi semua berdosa,  Allah disorga   tidak berdosa tetapi bukan manusia, Itulah mengapa Allah  menjadi manusia ini berearati  syarat Juru Selamat terpenuhi dalam diri Yesus Kristus yang menjadi  Juru Selamat yang disediakan Allah, Dia yang berwujud manusia  Ibrani 2:14  Ayat 14  karena anak-anak itu adalah anak-anak dari darah dan daging, maka Ia juga menjadi sama dengan mereka dan mendapat bagian dalam keadaan mereka, supaya oleh kematian-Nya Ia memusnahkan dia, yaitu iblis, yang berkuasa atas maut; Yesus manusia sejati dengan ada darah dan daging Dia juga tidak berdosa, Ibrani 7:26  Sebab Imam Besar yang demikianlah yang kita perlukan: yaitu yang saleh, tanpa salah, tanpa noda, yang terpisah dari orang-orang berdosa dan lebih tinggi dari pada tingkat-tingkat sorga, Yesus manusia sejati yang tidak berdosa tanpa salah  tanpa  noda Kalau Yesus menjadi Juru Selamat kita, maka Dia harus pikul hukuman kita, Yesus harus mengalami tiga Kematian; Kematian Rohani (putus hubungan dengan Allah), saat dikayu salib berkata “Eli eli lama sabaktani” saat itu satu Jenis kematian Dia Selesaikan yaitu kematian Rohani, kematian jasmani  putusnya nafas atau nyawa dari tubuh jasmani, Saat Yesus berkata ...ya Bapa kedalam tanganMu kuserahkan Nyawa-Ku saat itulah  kematian jasmani sudah Dia bereskan, kematian kekal,  kematian kekal adalah hukuman neraka. 

Pawson mengenai Yesus yang mengasihi dapat mengirim orang ke neraka, Tuhan yang Kudus, dan kasih-Nya adalah kasih yang Kudus, yang berarti Ia tidak puas bila yang Ia kasihi tidak Kudus. Yesaya 53:4  tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya, padahal kita mengira dia kena tulah, dipukul dan ditindas Allah.  Penyakit itu bukan jasmani, melainkan rohani Yesaya 53:5  tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh. Hanya Dia yang bisa menanggung hukuman itu Inilah jaminan keselamatan-Nya  KPR 4:12  dan keselamatan tidak ada didalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan.“Yesus satu-satunya Juru Selamat tidak ada yang lain, 1 Yohanes 5:11-12  “Dan inilah kesaksian itu:Allah telah mengaruniakan hidup yang kekal kepada kita dan hidup itu ada di dalam Anak-Nya.  Barang siapa memiliki Anak, ia memiliki hidup; barangsiapa tidak memiliki Anak, ia tidak memiliki hidup”.  Yohanes 14:6  Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku. dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya (kekal) dan seorang pun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku. Yesus Kristus Satu-satuNya Juru Selamat tidak ada yang lain (Guarantee salvation Jesus). Keselamatan diperoleh dengan Iman (Percaya), Yohanes 3:16  Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Percaya berarti beriman kepada Yesus Kristus, Roma 10:9-10  Iman sama dengan pengakuan. “Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan. Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan. Kita ini adalah Manusia berdosa tidak bisa membereskan sendiri dosa kita”,  Segala Perbuatan Baik dan Berhenti dari Dosa (bertobat).   Alasan Yohanes percaya bahwa Yesus adalah LOGOS ; Sebab Yesus kekal adanya (Ia dapat memberi kita kehidupan kekal), karena kepribadian-Nya kita dapat mengalami hubungan pribadi dengan Dia, Dalam keilahian-Nya Ia dan hanya Dia saja dapat mengampuni dosa, dalam kemanusiaan-Nya Ia dapat membuat penyelamatan.

    Pawson juga menjelaskan mengenai keselamatan melalui iman yang ada dalam perjanjian lama, Iman diperlihatkan didalam apa yang mereka lakukan contohnya dengan Iman Nuh membangun bahtera;oleh iman Abraham hidup dalam kemah sepanjang kehidupannya; oleh iman Musa meninggalkan kenyamanan mesir, mereka semua hidup oleh iman sampai mereka mati namun mereka tidak pernah melihat apa yang mereka percayai, untuk mereka iman bukan sekedar satu keputusan pada kebaktian kebangunan rohani lalu selesai, bahkan meski mereka tidak pernah melihat apa yang dijanjikan.


KESIMPULAN

Dalam perjanjian lama keselamatan didapat pada Iman, para nabi-nabi di perjanjian lama mendapatkan keselamatan dari Tuhan karena mereka beriman pada Tuhan dan percaya walaupun mereka tidak melihat, sedangkan dalam perjanjian baru dimana Yesus telah beringkarnasi menjadi manusia maka keselamatan itu adalah Anugerah dari Yesus kepada manusia yang percaya pada-Nya dan lewat pengorbanan diri Yesus disalib maka manusia memperoleh penebusan melalui Darah Yesus tanpa pengorbanan tidak  ada keselamatan. Keselamatan dalam perjanjian lama Galatia 3:11 mengatakan, "Dan bahwa tidak ada orang yang dibenarkan di hadapan Allah karena melakukan hukum Taurat adalah jelas, karena: "Orang yang benar akan hidup oleh iman. Habakuk 2:4 - keselamatan hanya oleh iman, terlepas dari hukum Taurat juga merupakan prinsip Perjanjian Lama. Dalam Roma 3:20 Paulus juga menyatakan bahwa “tidak seorangpun yang dapat dibenarkan di hadapan Allah oleh karena melakukan hukum Taurat, karena justru oleh hukum Taurat orang mengenal dosa."

Beberapa bukti keselamatan yang diberikan Tuhan dalam perjanjian lama; "Abraham percaya kepada Allah, dan hal ini diperhitungkan kepadanya sebagai kebenaran" (Roma 4:3). Kejadian 15:6. Abraham tidak dapat diselamatkan dengan melakukan Hukum Taurat, karena dia hidup lebih dari 400 tahun sebelum Hukum Taurat itu diberikan!. Daud juga diselamatkan karena iman (Roma 4: 6-8, mengutip Mazmur 32: 1-2). Paulus melanjutkan menetapkan bahwa cara/jalan keselamatan dalam Perjanjian Lama adalah hanya melalui iman kepada Kristus. Dalam Roma 4:23-24 dia menulis, "Kata-kata ini, yaitu "hal ini diperhitungkan kepadanya," tidak ditulis untuk Abraham saja, tetapi ditulis untuk kita; karena Allah memperhitungkannya, sebab kita percaya Yesus, yang telah membangkitkan Yesus, Tuhan kita, dari antara orang mati." Pesan Injil tidak hanya dikhususkan kepada Perjanjian Baru, Perjanjian Lama juga mengandung pesan yang sama: Dan Kitab Suci, yang sebelumnya mengetahui,  Allah membenarkan orang-orang bukan Yahudi  karena iman, telah terlebih dahulu memberitakan Injil kepada Abraham: "Olehmu segala bangsa akan diberkati.  Jadi mereka yang hidup dari iman, merekalah yang diberkati bersama-sama dengan Abraham yang beriman itu." (Galatia 3:8-9, mengutip Kejadian 12:3).




DAFTAR KEPUSTAKAAN


David Eko Setiawan. “Refleksi Pastoral Terhadap Konsep Keselamatan Dalam Universalisme Ditinjau Dari Soteriologi Kristen” (2018).


Guntur Harry. “Teologi Perjanjian Lama 2,” 2021. https://docs.google.com/presentation/d/1ANUGaHWFMRjUmJL2Oguvq5vaiVCronmm9QSM_uNdE28/edit#slide=id.p1.

Kuiper, de.Arie. MISSIOLOGIA. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2004.

Mukti, Guntur Harry. “Perkulihan Teologi Perjanjian Lama,” 2021.

Pawson, David. Membuka Isi Alkitab Perjanjian Baru. Jakarta: Immanuel, 2017. www.davidpawson.com.

———. Membuka Isi Alkitab Perjanjian Lama. Jakarta: Immanuel, www.davidpawson.com.

Philipus Pada Sulistya, M. Th. “Konsep Keselamata Dalam Perjanjian Lama.” Teologia Perjanjian Lama (2013): 47. file:///C:/Users/asus/Downloads/Konsep Keselamatan dalam Perjanjian lama.pdf.













Share this article :
+
0 Komentar untuk "KESELAMATAN TEOLOGI PERJANJIAN LAMA TERGENAPI DI PERJANJIAN BARU"