BISNIS GORENGAN

cerita PEREMPUAN KECIL PENJUAL GORENGAN


Pagi hari adalah hari yang tenang dan udara yang segar untuk di nikmati, tetapi tidak semua orang yang bisa menikmati secangkir teh dengan udara yang segar di pagi hari.

Secara tidak sengaja mata saya tertuju kepada seorang anak kecil perempuan yang sedang menjajahkan jualannya dengan mengunakan keranjang plastik, sambil berteriak" gorengan...gorengan, pisang goreng,t empe goreng..masih hangat" itulah teriak seorang anak kecil di pagi hari yang masih sunyi. Saya melihat banyak menghampiri anak kecil itu. Dengan secangkir teh yang ada di teras depan dan roti, akhirnya saya memanggil adik kecil penjual gorengan, awalnya saya takut untuk jajan gorengan, tetapi melihat wajah adik kecil itu dan perasaan yang kagum atas semangatnya, akhirnya saya membeli gorengan itu, harganya sangat murah hanya 500 rupiah, saya kaget begitu murah gorengan itu, berpikir dalam hati apakah enak dan higenis itu gorengan, saya tetap membeli gorengan itu namun saya belum memakannya. 

Secangkir teh yang sudah mulai dingin saya berikan kepada adik kecil penjual gorengan itu,saya suruh dia meminum dan memakan roti, awalnya dia menolak katanya " tidak usah mba, saya sudah minum" namun saya sedkit memaksa dia untuk meminum teh dan memakan roti saya karena saya melihat dari wajahnya sangat letih dan sepertinya belum sempat sarapan. Saya bertanya pada adik itu" apakah adik sudah makan? dia jawab, "sudah mba" tapi saya tidak percaya, karena dia memakan roti dan minum teh saya dengan lahapnya. Saya menatap wajahnya yang begitu polos, lalu mulai banyak bertanya padanya" apakah adik tidak sekolah, setiap hari berjualan gorengan". Akhirnya adik itu mau bercerita, ternyata dia tidak sekolah dan selalu menjual gorengan dari pagi hingga larut malam hanya untuk membantu orang tuanya. Air mata pun menetes di pipi nya, karena sebenarnya dia sangat rindu bersekolah dan ingin bisa membaca. Hanya karena UANG semua harapan dan cita-citanya dikuburkan. Kesedihan anak itu bisa saya rasakan, akhirnya saya mulai bersahabat dengannya, setiap hari saya membeli gorengannya, ternyata gorengan itu enak dan hasil buatannya sendiri.

Mulai saya berpikir bahwa saya tidak terus bisa membeli gorengannya karena memang saya tidak menyukai gorengan yang berminyak, tetapi saya membeli itu ingin membantu dia, karena anak itu tidak mau menerima uang yang begitu saja saya beri. Akhirnya saya mulai berpikir untuk membantu adik itu, karena saya harus segera meninggalkan kota ini, di pikiran saya sebelum saya tinggal adik itu, yang sudah saya anggap adik saya sendiri, saya harus bisa membuat dia bisa bersekolah dan mewujudkan cita-citanya. Tetapi apa yang bisa saya lakukan? terpikir oleh saya untuk membuat gerobak kecil di pikir jalan, untuk dia bisa menjual lebih banyak lagi gorengannya. Akhirnya jadilah gerobak itu dan dia sangat senang mendapatkan hadiah dari saya itu. Benar juga gorengannya makin laku dan penghasilan mereka mulai cukup untuk dia bisa bersekolah, ibunya bergantian berjualan sementara anaknya sekolah. 

Dengan rasa sedih aku akan meninggalkan kota itu, saya senang melihat keluarga itu mulai bisa bernafas dengan uang secukupnya. semoga cita-cita adik kecilku menjadi seorang dokter bisa terwujud dan membantu orang miskin lebih banyak.


By OC
Share this article :
+
0 Komentar untuk "BISNIS GORENGAN"